30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sok Jagoan, Sekumpulan Pemuda Teror Banjarmasin, Wali Kota Bilang Begini

PROKALTENG.CO-Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menganggap kemunculan teror geng-geng di kotanya akibat pengaruh negatif media sosial.

Gerombolan remaja dan pemuda ini pengin diakui sebagai jagoan dengan meniru-niru tawuran di kota lain.

“Yang kalau mau gabung organisasi tertentu harus uji nyali dulu. Padahal ketika ditangkap dan ditanya polisi, justru menangis-nangis,” ujarnya kemarin (25/10) di sela talkshow kepemudaan di Hotel Galaxy Banjarmasin.

“Artinya apa? Artinya mereka berpikir pendek. Mencelakai diri sendiri,” imbuhnya.

Ibnu mengakui masa muda adalah masa yang berapi-api. Babak pencarian jati diri dan pencarian pengakuan eksistensi. Sayangnya, cara yang ditempuh tak selalu positif.

Maka agar penyalurannya tak mampat, ia meminta para camat dan lurah membuat salurannya di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga :  3.465 Ayunan Maulid di Masjid Keramat Banua Halat, Peserta Membludak

“Berikan ruang olahraga, ruang kreativitas, dan kesempatan berinovasi. Contoh melalui kegiatan seni dan budaya,” ujarnya.

“Sekali lagi, energi masa muda harus disalurkan ke hal-hal yang bermanfaat,” tambahnya.

Soal belasan anggota geng yang telah ditangkap kepolisian dalam beberapa malam terakhir, pemko akan berkoordinasi dengan Polresta Banjarmasin. Guna memikirkan penanganan selanjutnya.

“Sangat mungkin para pemuda itu dibina,” tukasnya.

Ibnu juga sangsi aksi geng-geng bersenjata itu telah mencederai citra Banjarmasin sebagai kota yang religius.

Menurutnya, jumlah pemuda geng yang terjaring, masih jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pemuda yang duduk-duduk di majelis taklim.

“Kondisi yang terjadi ini hanya insidentil dan sudah bisa ditangani dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Satreskrim Banjarmasin Tangani Kasus Pangkalan Gas Elpiji Nakal

Ibnu juga memuji kepolisian yang bergerak cepat mengembalikan keamanan kota.
“Dan tidak ada istilah gangster. Kita harus melawan istilah itu,” tegas wali kota. (war/az/fud/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO-Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menganggap kemunculan teror geng-geng di kotanya akibat pengaruh negatif media sosial.

Gerombolan remaja dan pemuda ini pengin diakui sebagai jagoan dengan meniru-niru tawuran di kota lain.

“Yang kalau mau gabung organisasi tertentu harus uji nyali dulu. Padahal ketika ditangkap dan ditanya polisi, justru menangis-nangis,” ujarnya kemarin (25/10) di sela talkshow kepemudaan di Hotel Galaxy Banjarmasin.

“Artinya apa? Artinya mereka berpikir pendek. Mencelakai diri sendiri,” imbuhnya.

Ibnu mengakui masa muda adalah masa yang berapi-api. Babak pencarian jati diri dan pencarian pengakuan eksistensi. Sayangnya, cara yang ditempuh tak selalu positif.

Maka agar penyalurannya tak mampat, ia meminta para camat dan lurah membuat salurannya di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga :  3.465 Ayunan Maulid di Masjid Keramat Banua Halat, Peserta Membludak

“Berikan ruang olahraga, ruang kreativitas, dan kesempatan berinovasi. Contoh melalui kegiatan seni dan budaya,” ujarnya.

“Sekali lagi, energi masa muda harus disalurkan ke hal-hal yang bermanfaat,” tambahnya.

Soal belasan anggota geng yang telah ditangkap kepolisian dalam beberapa malam terakhir, pemko akan berkoordinasi dengan Polresta Banjarmasin. Guna memikirkan penanganan selanjutnya.

“Sangat mungkin para pemuda itu dibina,” tukasnya.

Ibnu juga sangsi aksi geng-geng bersenjata itu telah mencederai citra Banjarmasin sebagai kota yang religius.

Menurutnya, jumlah pemuda geng yang terjaring, masih jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pemuda yang duduk-duduk di majelis taklim.

“Kondisi yang terjadi ini hanya insidentil dan sudah bisa ditangani dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Satreskrim Banjarmasin Tangani Kasus Pangkalan Gas Elpiji Nakal

Ibnu juga memuji kepolisian yang bergerak cepat mengembalikan keamanan kota.
“Dan tidak ada istilah gangster. Kita harus melawan istilah itu,” tegas wali kota. (war/az/fud/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru