PROKALTENG.CO-Waduk Riam Kanan kembali memakan korban jiwa. Kali ini menimpa pemancing yang berjumlah 5 orang, termasuk joki kelotok. Korbannya adalah Septian Fajarianto (24), Sabtu (22/5) sekitar pukul 19.00 Wita.
Prajurit muda itu tenggelam setelah kelotok yang ditumpangi terhempas oleh gelombang kapal yang lewat. Seketika kelotok terbalik dan seluruh penumpang tercebur ke air. Sedangkan korban sulit menyelamatkan diri karena di punggung ada ransel besar.
Rencananya, korban bersama rekannya menuju lokasi pemancingan di perairan Waduk Riam Kanan Kecamatan Aranio. Belum sampah ke titik yang ditentukan, kelotok yang ditumpangi terbalik saat berpapasan dengan kapal lain yang lebih besar.
Diduga, karena ombak besar, kelotok yang saat itu sedang berpapasan tiba-tiba kemasukan air dan membuatnya tenggelam.
Korban sempat hilang di air selama 20 menit, sebelum ditemukan oleh pengemudi kelotok. Pencarian dibantu oleh warga lain yang mendatangi lokasi. Korban akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Aranio, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Septian adalah warga Jalan Kasturi, Landasan Ulin, Banjarbaru.
Kapolsek Aranio Iptu Popo Hartopo menerangkan, korban sempat berpegangan dengan kedua rekannya. Namun, akibat beban berat sehingga pegangan terlepas. Perahu sewaan tersebut kabarnya baru beranjak dari pelabuhan Aranio sekitar 5 menit. Jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah keluarganya di Banjarbaru.
PROKALTENG.CO-Waduk Riam Kanan kembali memakan korban jiwa. Kali ini menimpa pemancing yang berjumlah 5 orang, termasuk joki kelotok. Korbannya adalah Septian Fajarianto (24), Sabtu (22/5) sekitar pukul 19.00 Wita.
Prajurit muda itu tenggelam setelah kelotok yang ditumpangi terhempas oleh gelombang kapal yang lewat. Seketika kelotok terbalik dan seluruh penumpang tercebur ke air. Sedangkan korban sulit menyelamatkan diri karena di punggung ada ransel besar.
Rencananya, korban bersama rekannya menuju lokasi pemancingan di perairan Waduk Riam Kanan Kecamatan Aranio. Belum sampah ke titik yang ditentukan, kelotok yang ditumpangi terbalik saat berpapasan dengan kapal lain yang lebih besar.
Diduga, karena ombak besar, kelotok yang saat itu sedang berpapasan tiba-tiba kemasukan air dan membuatnya tenggelam.
Korban sempat hilang di air selama 20 menit, sebelum ditemukan oleh pengemudi kelotok. Pencarian dibantu oleh warga lain yang mendatangi lokasi. Korban akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Aranio, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Septian adalah warga Jalan Kasturi, Landasan Ulin, Banjarbaru.
Kapolsek Aranio Iptu Popo Hartopo menerangkan, korban sempat berpegangan dengan kedua rekannya. Namun, akibat beban berat sehingga pegangan terlepas. Perahu sewaan tersebut kabarnya baru beranjak dari pelabuhan Aranio sekitar 5 menit. Jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah keluarganya di Banjarbaru.
