30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Akhir Pelarian Sang Tabib Haur Gading: Sandera Istri, Tembak Polisi

PROKALTENG.CO-Setelah
melalui baku tembak yang sengit dengan petugas kepolisian, Samsul Anwar tewas.
Pria 45 tahun itu roboh dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, Senin (22/3)
kemarin.

Dilansir laman Prokal.co, Selas (23/2), Samsul sebenarnya baru sehari di
Hulu Sungai Utara. Pria asal Haur Gading itu tinggal di Samarinda bersama
istrinya. Kedatangannya ke HSU untuk mengunjungi mertuanya. Namun kedatangannya
ternyata hanya mengantar nyawa.

Keluarga dari istrinya
segera mengabarkan kedatangannya ke Polres HSU. Pasalnya Samsul adalah buronan
yang selama ini dicari-cari kepolisian HSU. Dia kabur dari penahanan Polsek
Amuntai Utara pada November 2020 silam.

Saat itu pria yang menjadi tabib itu terjerat kasus pencabulan
anak di bawah umur yang merupakan pasiennya sendiri. Samsul sendiri sudah punya
dua anak dari perkawinan terdahulunya.

Perempuan yang dicabulinya
itu sendiri kemudian dikawininya. Dia membawanya ke Samarinda meski pihak
keluarga tidak menyetujui. Nah, saat pulang Minggu tadi, Samsul akhirnya
dilaporkan. Petugas kepolisian dari Jatanras HSU meluncur ke rumah mertuanya di
Desa Panakawan, Haur Gading.

Baca Juga :  Tiga Kecamatan Batola Rawan Narkoba

Mengetahui dirinya sudah
dikepung, Samsul mencari akal. Dia kemudian melakukan penyanderaan pada
istrinya sendiri. Aksi negosiasi antara Samsul dan petugas kepolisian berjalan
alot. Samsul meminta sepeda motor kepada petugas, jika tidak dia akan
mencelakai istinya sendiri.

Petugas mencoba mengulur waktu. Negosiasi berlangsung hampir
empat jam dari pukul 21.30 hingga dini hari. Samsul yang merasa tak sabaran
kemudian langsung melepaskan tembakan ke arah petugas sembari masih mendekap
istrinya.

Polisi sempat kesulitan
karena dia menjadikan istrinya sebagai tameng hidup. Setelah beberapa kali
melepas tembakan, petugas hanya bisa membidik kaki Samsul. 10 menit berlalu.
Tembakan di kaki kena dan membuat Samsul tertelungkup. Tembakan dilanjutkan
dengan tembakan ke pinggang dan dada.

Alhasil Samsul yang dikenal
jagoan karena memiliki jimat ini, tumbang. Petugas menemukan senjata laras
panjang rakitan serta pistol organik buatan Jerman jenis Walther P22. Pistol semi-otomatis
ini juga sejumlah amunisi.

Kapolres HSU AKBP Afri
Darmawan menjelaskan Samsul adalah buronan yang kabur dari tahanan Polsek
Amuntai Utara pada November 2020 lalu. Saat itu dia terjerat kasus pencabulan
anak.

Baca Juga :  Aksinya Viral di Medsos, Seorang Pemuda Banjarmasin Tenggak Racun Rump

“Ya benar, anggota kami berhasil melumpuhkan DPO ini karena
menyandera istri siri yang juga korban pencabulan karena masih dibawah umur.
Dan menembak petugas. Karena membahayakan, pelaku akhirnya ditembak,” kata
Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan SIK.

Sementara itu, Kasat
Reskrim Polres HSU Iptu M Andi Patinasarani mengatakan sebelum aksi baku tembak
pihaknya bersama Wakapolres HSU Kompol Irwan dan anggota Jatanras telah meminta
baik-baik kepada Samsul untuk melepas istrinya, namun bukannya dibebaskan, pria
itu semakin brutal dan akhirnya mulai menembaki petugas.

Petugas yang sudah siaga
kemudian mulai memasang rompi anti peluru. Aksi tembak menembak pun terjadi.
“Setelah lumpuh anggota menyita dua senpi laras panjang dan Laras pendek
dan amunisi 114 butir dan sajam. Termasuk jimat,” kata kasat. Samsul
menjalani visum dan sudah diambil pihak keluarga untuk dikebumikan. 

PROKALTENG.CO-Setelah
melalui baku tembak yang sengit dengan petugas kepolisian, Samsul Anwar tewas.
Pria 45 tahun itu roboh dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, Senin (22/3)
kemarin.

Dilansir laman Prokal.co, Selas (23/2), Samsul sebenarnya baru sehari di
Hulu Sungai Utara. Pria asal Haur Gading itu tinggal di Samarinda bersama
istrinya. Kedatangannya ke HSU untuk mengunjungi mertuanya. Namun kedatangannya
ternyata hanya mengantar nyawa.

Keluarga dari istrinya
segera mengabarkan kedatangannya ke Polres HSU. Pasalnya Samsul adalah buronan
yang selama ini dicari-cari kepolisian HSU. Dia kabur dari penahanan Polsek
Amuntai Utara pada November 2020 silam.

Saat itu pria yang menjadi tabib itu terjerat kasus pencabulan
anak di bawah umur yang merupakan pasiennya sendiri. Samsul sendiri sudah punya
dua anak dari perkawinan terdahulunya.

Perempuan yang dicabulinya
itu sendiri kemudian dikawininya. Dia membawanya ke Samarinda meski pihak
keluarga tidak menyetujui. Nah, saat pulang Minggu tadi, Samsul akhirnya
dilaporkan. Petugas kepolisian dari Jatanras HSU meluncur ke rumah mertuanya di
Desa Panakawan, Haur Gading.

Baca Juga :  Tiga Kecamatan Batola Rawan Narkoba

Mengetahui dirinya sudah
dikepung, Samsul mencari akal. Dia kemudian melakukan penyanderaan pada
istrinya sendiri. Aksi negosiasi antara Samsul dan petugas kepolisian berjalan
alot. Samsul meminta sepeda motor kepada petugas, jika tidak dia akan
mencelakai istinya sendiri.

Petugas mencoba mengulur waktu. Negosiasi berlangsung hampir
empat jam dari pukul 21.30 hingga dini hari. Samsul yang merasa tak sabaran
kemudian langsung melepaskan tembakan ke arah petugas sembari masih mendekap
istrinya.

Polisi sempat kesulitan
karena dia menjadikan istrinya sebagai tameng hidup. Setelah beberapa kali
melepas tembakan, petugas hanya bisa membidik kaki Samsul. 10 menit berlalu.
Tembakan di kaki kena dan membuat Samsul tertelungkup. Tembakan dilanjutkan
dengan tembakan ke pinggang dan dada.

Alhasil Samsul yang dikenal
jagoan karena memiliki jimat ini, tumbang. Petugas menemukan senjata laras
panjang rakitan serta pistol organik buatan Jerman jenis Walther P22. Pistol semi-otomatis
ini juga sejumlah amunisi.

Kapolres HSU AKBP Afri
Darmawan menjelaskan Samsul adalah buronan yang kabur dari tahanan Polsek
Amuntai Utara pada November 2020 lalu. Saat itu dia terjerat kasus pencabulan
anak.

Baca Juga :  Aksinya Viral di Medsos, Seorang Pemuda Banjarmasin Tenggak Racun Rump

“Ya benar, anggota kami berhasil melumpuhkan DPO ini karena
menyandera istri siri yang juga korban pencabulan karena masih dibawah umur.
Dan menembak petugas. Karena membahayakan, pelaku akhirnya ditembak,” kata
Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan SIK.

Sementara itu, Kasat
Reskrim Polres HSU Iptu M Andi Patinasarani mengatakan sebelum aksi baku tembak
pihaknya bersama Wakapolres HSU Kompol Irwan dan anggota Jatanras telah meminta
baik-baik kepada Samsul untuk melepas istrinya, namun bukannya dibebaskan, pria
itu semakin brutal dan akhirnya mulai menembaki petugas.

Petugas yang sudah siaga
kemudian mulai memasang rompi anti peluru. Aksi tembak menembak pun terjadi.
“Setelah lumpuh anggota menyita dua senpi laras panjang dan Laras pendek
dan amunisi 114 butir dan sajam. Termasuk jimat,” kata kasat. Samsul
menjalani visum dan sudah diambil pihak keluarga untuk dikebumikan. 

Terpopuler

Artikel Terbaru