24.2 C
Jakarta
Tuesday, July 9, 2024
spot_img

Suami Istri Keliling Indonesia: Gunakan Kendaraan Bekas Ambulans Perang Keluaran 1996

Jalan-jalan keliling Indonesia dengan mengendarai sebuah campervan adalah impian pasangan suami istri, Srie Handono Mashudi (65) dan Etty (62). Mereka telah memulai perjalanan sejak masih muda. Kini, pasca-pensiun, mereka punya target mengelilingi setiap pulau yang ada di nusantara.

—————————————————————- Siti Sulbiyah, Pontianak

DENGAN kendaraan merek Land Rover Defender keluaran 1996, pasangan ini tiba di Kota Pontianak, tepatnya pada 19 Mei 2024.

Mereka menginap beberapa hari di kota ini setelah melakukan perjalanan panjang dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Perjalanan di Pulau Kalimantan kali ini sebenarnya adalah yang kedua kalinya,” kata Pak Han, sapaan akrab Srie Handono Mashudi, saat bertandang ke Harian Pontianak Post (Jawa Pos Group), Senin (20/5).

Pak Han dan istri adalah penjelajah yang senang berpetualang dengan mengendarai campervan.

Mereka melakukan perjalanan dari satu daerah ke daerah lain untuk merekam memori tentang Indonesia yang begitu indah.

Hobi itu telah ditekuni sejak masih muda. Pak Han saat ini adalah seorang pensiunan di Kementerian PUPR.

Selama bekerja di sana, ia bertugas di beberapa daerah di Indonesia. Momen itu dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi traveling dengan mengendarai mobil. Setelah pensiun, hobi jalan-jalan keliling Indonesia semakin kuat lantaran ada banyak waktu luang bagi keduanya. Terlebih anak-anak mereka sudah dewasa.

Baca Juga :  Tabrak Kios Pulsa, Sopir Pikap Kabur

Setiap pulau mereka targetkan selesai dikelilingi dalam waktu sekitar satu bulan. “Sumatera sudah, Sulawesi sudah, sekarang Kalimantan,” tuturnya.

Setelah dari Kalimantan, mereka ingin melanjutkan perjalanan ke Sulawesi. Targetnya diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Namun, misi untuk menyelesaikan perjalanan keliling Pulau Kalimantan diakuinya harus terhambat lantaran kendaraan mengalami kerusakan.

Ia tak tahu persis seberapa besar kerusakan yang terjadi. Hanya saja, saat ini terdengar bunyi-bunyian mesin yang tak biasa.

Tak mau ambil risiko rusak saat di jalan, mereka memutuskan untuk pulang dan akan memperbaiki kendaraan tersebut di Malang, Jawa Timur.

“Harus pulang karena di sini tidak ada sparepart-nya,” tutur dia.

Land Rover Defender keluaran 1996 merupakan kendaraan yang dulunya diperuntukkan sebagai ambulans saat berperang. Kendaraan ini memiliki bodi yang cukup besar.

Baca Juga :  Bantuan Ambulans untuk Membantu Kebutuhan Jemaat GKE

Pak Han mendesain bagian dalam mobil sedemikian rupa agar muat menampung barang yang dibutuhkan selama perjalanan. Ada tempat tidur, peralatan makan dan masak, gas, televisi, dan lain sebagainya.

“Saya pasang kulkas, TV, microwave, kompor, portable toilet, dan segala macam,” ucapnya.

Ia juga memasang pendingin ruangan agar tetap nyaman ketika beristirahat di dalam mobil. Untuk sumber listriknya, berasal dari aki mobil, panel surya, dan genset.

Selama perjalanan, mereka menginap di mobil yang telah disulap sebagai tempat tinggal. Selain itu, mereka juga istirahat dengan membangun tenda di tempat persinggahan. “Saya menginap di mobil, atau camping saat berada di tepi sungai, tepi laut. Sekali-sekali di hotel,” ucapnya.

Tak hanya menikmati keindahan pemandangan dan keunikan masyarakat di daerah yang disinggahi, Pak Han dan istrinya juga senang menyantap kuliner khas di setiap titik persinggahan.

“Kalau menginap di satu kota itu ya kita menikmati kulinernya sekaligus pemandangan dan suasana alamnya,” ujarnya. (jpg)

Jalan-jalan keliling Indonesia dengan mengendarai sebuah campervan adalah impian pasangan suami istri, Srie Handono Mashudi (65) dan Etty (62). Mereka telah memulai perjalanan sejak masih muda. Kini, pasca-pensiun, mereka punya target mengelilingi setiap pulau yang ada di nusantara.

—————————————————————- Siti Sulbiyah, Pontianak

DENGAN kendaraan merek Land Rover Defender keluaran 1996, pasangan ini tiba di Kota Pontianak, tepatnya pada 19 Mei 2024.

Mereka menginap beberapa hari di kota ini setelah melakukan perjalanan panjang dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Perjalanan di Pulau Kalimantan kali ini sebenarnya adalah yang kedua kalinya,” kata Pak Han, sapaan akrab Srie Handono Mashudi, saat bertandang ke Harian Pontianak Post (Jawa Pos Group), Senin (20/5).

Pak Han dan istri adalah penjelajah yang senang berpetualang dengan mengendarai campervan.

Mereka melakukan perjalanan dari satu daerah ke daerah lain untuk merekam memori tentang Indonesia yang begitu indah.

Hobi itu telah ditekuni sejak masih muda. Pak Han saat ini adalah seorang pensiunan di Kementerian PUPR.

Selama bekerja di sana, ia bertugas di beberapa daerah di Indonesia. Momen itu dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi traveling dengan mengendarai mobil. Setelah pensiun, hobi jalan-jalan keliling Indonesia semakin kuat lantaran ada banyak waktu luang bagi keduanya. Terlebih anak-anak mereka sudah dewasa.

Baca Juga :  Tabrak Kios Pulsa, Sopir Pikap Kabur

Setiap pulau mereka targetkan selesai dikelilingi dalam waktu sekitar satu bulan. “Sumatera sudah, Sulawesi sudah, sekarang Kalimantan,” tuturnya.

Setelah dari Kalimantan, mereka ingin melanjutkan perjalanan ke Sulawesi. Targetnya diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Namun, misi untuk menyelesaikan perjalanan keliling Pulau Kalimantan diakuinya harus terhambat lantaran kendaraan mengalami kerusakan.

Ia tak tahu persis seberapa besar kerusakan yang terjadi. Hanya saja, saat ini terdengar bunyi-bunyian mesin yang tak biasa.

Tak mau ambil risiko rusak saat di jalan, mereka memutuskan untuk pulang dan akan memperbaiki kendaraan tersebut di Malang, Jawa Timur.

“Harus pulang karena di sini tidak ada sparepart-nya,” tutur dia.

Land Rover Defender keluaran 1996 merupakan kendaraan yang dulunya diperuntukkan sebagai ambulans saat berperang. Kendaraan ini memiliki bodi yang cukup besar.

Baca Juga :  Bantuan Ambulans untuk Membantu Kebutuhan Jemaat GKE

Pak Han mendesain bagian dalam mobil sedemikian rupa agar muat menampung barang yang dibutuhkan selama perjalanan. Ada tempat tidur, peralatan makan dan masak, gas, televisi, dan lain sebagainya.

“Saya pasang kulkas, TV, microwave, kompor, portable toilet, dan segala macam,” ucapnya.

Ia juga memasang pendingin ruangan agar tetap nyaman ketika beristirahat di dalam mobil. Untuk sumber listriknya, berasal dari aki mobil, panel surya, dan genset.

Selama perjalanan, mereka menginap di mobil yang telah disulap sebagai tempat tinggal. Selain itu, mereka juga istirahat dengan membangun tenda di tempat persinggahan. “Saya menginap di mobil, atau camping saat berada di tepi sungai, tepi laut. Sekali-sekali di hotel,” ucapnya.

Tak hanya menikmati keindahan pemandangan dan keunikan masyarakat di daerah yang disinggahi, Pak Han dan istrinya juga senang menyantap kuliner khas di setiap titik persinggahan.

“Kalau menginap di satu kota itu ya kita menikmati kulinernya sekaligus pemandangan dan suasana alamnya,” ujarnya. (jpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru