25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Asap Ganggu Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru

PROKALTENG.CO-Gara-gara pekatnya kabut asap, belasan penerbangan terdampak di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru. Total sejak awal September 2023, sudah ada 15 penerbangan delay, dan 1 penerbangan dialihkan.

Kasus delay terakhir terjadi pada Senin (18/9) pagi. Saat itu ada dua maskapai yang harus mengalami penundaan jadwal keberangkatan. Kedua maskapai itu adalah Citilink tujuan Jakarta, dan Super Air Jet juga tujuan Jakarta.

“Dua penerbangan mengalami keterlambatan karena kabut asap yang membuat jarak pandang hanya sampai 300 meter saja,” jelas Humas Bandara Internasional Syamsudin Noor, Iwan Risdianto.

Ia mengakui bahwa kabut asap tidak bisa diprediksi. Namun sebagai pengelola bandara, pihaknya berharap kabut asap yang disebabkan karhutla itu tidak lagi terjadi.

“Bagaimanapun keadaan tersebut tidak hanya berdampak terhadap operasional penerbangan, juga masyarakat luas,” sambungnya.

Umumnya jarak pandang berkurang terdampak kabut asap terjadi dari pagi hingga menjelang siang. Meski demikian, Iwan menuturkan bahwa hingga saat ini belum sampai ada penerbangan yang batal akibat kabut asap tersebut.

Baca Juga :  Usulan Perda Terkait Kepemilikan Tanah Kosong untuk Memberikan Efek Jera

Lantas, apa yang menyebabkan kabut asap selalu menyelimuti kawasan bandara? Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan kabut asap yang terjadi di sekitar Bandara Syamsudin Noor itu akibat tidak adanya pergerakan angin.

Jika malam hari terjadi kebakaran lahan di wilayah ring 1 bandara, maka asap dari karhutla itu akan berkumpul di sekitar sana.

“Ini terjadi apabila titik kebakarannya itu ada di area dekat bandara. Seperti di Guntung Damar pada malam hari, dan angin tidak bergerak, maka asapnya akan berkumpul di bandara,” jelasnya.

“Jika kebakarannya itu ada di bagian selatan dan tenggara bandara, maka asapnya juga akan sampai ke bandara apabila dipengaruhi angin,” sambungnya.

Ia mengakui proses pemadaman karhutla selama ini memang hanya sebatas pembasahan bagian atasnya saja. Khususnya jika yang terbakar itu ada di lahan gambut.

“Di Banjarbaru ini memang berbeda. Di tempat kita ini banyak jenis lahan gambut. Sedikit saja terbakar, maka apinya itu sampai ke bagian dalam,” bandingnya.

Baca Juga :  Masyarakat Jangan Sampai Mengulang Melakukan Pembakaran

Zaini juga menyebutkan bahwa kabut asap di wilayah Bandara Internasional Syamsudin Noor tidak sepenuhnya berasal dari karhutla yang terjadi di ring 1 bandara. “Tidak semua dari Banjarbaru. Ada juga dari daerah tetangga yang terbawa angin mengarah ke bandara,” katanya.

Ia mengakui bahwa saat ini pihaknya mengalami berbagai macam kendala dalam upaya memadamkan karhutla di ring 1 bandara. Utamanya karhutla yang terjadi saat malam hari, lokasinya pun sulit dijangkau.

Kemudian faktor alam, musim kemarau yang berkepanjangan. “Beberapa kendala itu yang tentunya juga membuat asap selalu ada di ring 1 bandara,” terangnya.

Zaini mengaku hanya bisa melakukan upaya pembasahan lahan yang belum terbakar guna meminimalkan asap. “Bila tidak ada pembasahan, kemungkinan besar asap semakin parah. Mungkin delay pesawat terjadi setiap hari dengan durasi yang lama,” ucapnya.(zkr/gr/dye/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO-Gara-gara pekatnya kabut asap, belasan penerbangan terdampak di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru. Total sejak awal September 2023, sudah ada 15 penerbangan delay, dan 1 penerbangan dialihkan.

Kasus delay terakhir terjadi pada Senin (18/9) pagi. Saat itu ada dua maskapai yang harus mengalami penundaan jadwal keberangkatan. Kedua maskapai itu adalah Citilink tujuan Jakarta, dan Super Air Jet juga tujuan Jakarta.

“Dua penerbangan mengalami keterlambatan karena kabut asap yang membuat jarak pandang hanya sampai 300 meter saja,” jelas Humas Bandara Internasional Syamsudin Noor, Iwan Risdianto.

Ia mengakui bahwa kabut asap tidak bisa diprediksi. Namun sebagai pengelola bandara, pihaknya berharap kabut asap yang disebabkan karhutla itu tidak lagi terjadi.

“Bagaimanapun keadaan tersebut tidak hanya berdampak terhadap operasional penerbangan, juga masyarakat luas,” sambungnya.

Umumnya jarak pandang berkurang terdampak kabut asap terjadi dari pagi hingga menjelang siang. Meski demikian, Iwan menuturkan bahwa hingga saat ini belum sampai ada penerbangan yang batal akibat kabut asap tersebut.

Baca Juga :  Usulan Perda Terkait Kepemilikan Tanah Kosong untuk Memberikan Efek Jera

Lantas, apa yang menyebabkan kabut asap selalu menyelimuti kawasan bandara? Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan kabut asap yang terjadi di sekitar Bandara Syamsudin Noor itu akibat tidak adanya pergerakan angin.

Jika malam hari terjadi kebakaran lahan di wilayah ring 1 bandara, maka asap dari karhutla itu akan berkumpul di sekitar sana.

“Ini terjadi apabila titik kebakarannya itu ada di area dekat bandara. Seperti di Guntung Damar pada malam hari, dan angin tidak bergerak, maka asapnya akan berkumpul di bandara,” jelasnya.

“Jika kebakarannya itu ada di bagian selatan dan tenggara bandara, maka asapnya juga akan sampai ke bandara apabila dipengaruhi angin,” sambungnya.

Ia mengakui proses pemadaman karhutla selama ini memang hanya sebatas pembasahan bagian atasnya saja. Khususnya jika yang terbakar itu ada di lahan gambut.

“Di Banjarbaru ini memang berbeda. Di tempat kita ini banyak jenis lahan gambut. Sedikit saja terbakar, maka apinya itu sampai ke bagian dalam,” bandingnya.

Baca Juga :  Masyarakat Jangan Sampai Mengulang Melakukan Pembakaran

Zaini juga menyebutkan bahwa kabut asap di wilayah Bandara Internasional Syamsudin Noor tidak sepenuhnya berasal dari karhutla yang terjadi di ring 1 bandara. “Tidak semua dari Banjarbaru. Ada juga dari daerah tetangga yang terbawa angin mengarah ke bandara,” katanya.

Ia mengakui bahwa saat ini pihaknya mengalami berbagai macam kendala dalam upaya memadamkan karhutla di ring 1 bandara. Utamanya karhutla yang terjadi saat malam hari, lokasinya pun sulit dijangkau.

Kemudian faktor alam, musim kemarau yang berkepanjangan. “Beberapa kendala itu yang tentunya juga membuat asap selalu ada di ring 1 bandara,” terangnya.

Zaini mengaku hanya bisa melakukan upaya pembasahan lahan yang belum terbakar guna meminimalkan asap. “Bila tidak ada pembasahan, kemungkinan besar asap semakin parah. Mungkin delay pesawat terjadi setiap hari dengan durasi yang lama,” ucapnya.(zkr/gr/dye/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru