Site icon Prokalteng

Memilukan! Terlelap dalam Ayunan, Balita di Marabahan jadi Korban Kebakaran

Sisa rumah Mahfuz di Desa Antar Raya, Batola. Peristiwa memilukan itu terjadi pada Ahad (15/12) sore. (Foto: MAULANA/RADAR BANJARMASIN)

PROKALTENG.CO-Keluarga besar Mahfuz (32) dirundung duka. Tak hanya rumah yang habis terbakar, anak tunggalnya Muhammad Zain Salim (2) juga tewas terpanggang. Sedangkan istrinya, Nina Hartini (23) mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh dan harus menjalani operasi.

Musibah itu terjadi pada Ahad (15/12) sore di Desa Antar Raya, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Kerabat korban, Syaifullah (29) menceritakan peristiwa memilukan itu terjadi saat Mahfuz sedang keluar.

Sementara Nina sedang berbelanja di warung. Si anak ditinggal tidur dalam ayunan di kamar. Jarak antara warung dan rumah itu hanya 10 meter saja.

“Tiba-tiba ada pengendara melintas dan mengabarkan terjadi kebakaran,” kata Syaifullah, Senin (16/12).

Sang ibu pun bergegas pulang. “Mau masuk ke dalam, api sudah mengepung kamar. Ibunya memaksakan diri masuk untuk menyelamatkan bayinya sampai terluka,” ujarnya.

“Tapi terlambat, putranya tak bisa diselamatkan,” sambungnya.

Tetangga coba menahan Nina yang nekat dan kembali mencoba menerobos kobaran api. Sementara warga lainnya menyiramkan air.

Tapi api semakin membesar. Rumah dari kayu itu dengan mudahnya terbakar.

“Ibunya menderita luka bakar. Paling parah di telapak kaki dan harus dioperasi,” kata Syaifullah.

Terpisah, Kepala Desa Antar Raya, Samsuriadi menyebutkan ada tiga keluarga yang kehilangan tempat tinggal dalam kebakaran tersebut. Yakni keluarga Mahmud (33), Mahfuz (32), dan Jam’ah (78).

Mereka masih satu keluarga besar. Jam’ah ibunya, Mahmud dan Mahfuz adalah anak-anaknya.

“Uang sebesar Rp4 juta dan pakaian untuk persiapan umrah Jam’ah juga jadi arang,” kata Samsuriadi.

Sementara bocah malang itu dimakamkan di Desa Antar Baru, Batola, kampung halaman ibunya.

Kondisi Nina saat ini trauma berat. Dia terus memanggil-manggil nama Zain.

“Ketika mendengar ada korban, kami sempat mengira anak Mahmud yang penyandang disabilitas. Kami kaget, ternyata malah balita itu yang tertinggal di dalam rumah.”

Menurutnya, baru pertama kali desanya dirundung musibah sebesar ini. “Soal penyebabnya, kita tidak berani menerka-nerka. Biarlah pihak berwenang yang menyelidiki,” tutupnya.

Di lokasi, sejak pagi hingga siang Tim Inafis Polres Batola melakukan olah TKP dan memeriksa saksi mata.

“Kami belum bisa memastikan apa penyebabnya, tetapi berdasarkan keterangan saksi-saksi dan pemeriksaan awal, diduga karena arus pendek listrik,” kata salah seorang anggota Inafis.

Kapolres Batola AKBP Anib Bastian melalui Kapolsek Marabahan Kota Ipda Nelson Siregar pun belum berani memastikan penyebab kebakaran. “Masih kami selidiki,” singkatnya.(jpg)

 

 

Exit mobile version