PROKALTENG.CO-Aspian meregang nyawa di Jalan Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin Utara pada Selasa (9/1) sore. Warga Cendana II, Sungai Miai itu naik sepeda motor bersama kedua temannya. Satu motor diboncengi tiga orang.
Dari jalan raya, jasadnya dievakuasi relawan emergency ke kamar pemulasaran jenazah Rumah Sakit Ulin.
Korban duduk di tengah. Yang membawa motor adalah Hanafi, warga Antasan Kecil Timur. Di belakang korban ada Obeh, warga Gang Saka Bandana.
Obeh mengalami patah tangan. Sedangkan Hanafi kabur dari lokasi kecelakaan. Tukang tambal ban yang melihat kejadian itu, Suhut (55) mengatakan korban datang dari arah Jembatan Sungai Alalak.
Tiba-tiba oleng saat menaiki jembatan sebelum lapangan sepak bola Kayu Tangi. Motor itu menabrak patok beton di oprit jembatan.
“Kepala korban terbentur tiang beton dan keluar darah. Orang di belakangnya terpental. Sementara temannya pergi meninggalkan keduanya,” kata Suhut.
Namun, belakangan Hanafi kembali ke lokasi. Dia bercerita usai berpesta di karaoke Colour Box.
Di sana mereka mabuk. Karena Aspian mabuk berat, mereka bonceng di tengah.
“Kami mabuk, tetapi Aspian yang mabuk berat. Pulangnya harus dibantu. Makanya kami bonceng,” ujarnya.
Minuman alkohol itu mereka peroleh dari luar tempat karaoke. “Kami minumnya dari rumah, lalu pergi ke karaoke, pulangnya kecelakaan,” tambahnya.
Hanafi mengaku baru menyadari kedua temannya terlempar ke jalan. “Saya baru sadar Aspian meninggal dunia,” katanya.
Dikonfirmasi, Kasat Lantas Polresta Banjarmasin Kompol Taufik Qurrahman mengatakan peristiwa itu kecelakaan tunggal. “Anggota masih penyelidikan,” katanya. (sya/jpg/hnd)