32.1 C
Jakarta
Tuesday, October 8, 2024

Guru Banjar Indah Wafat, Kalsel Kehilangan Rujukan Ulama

PROKALTENG.CO-Selawat dan tangisan mengiringi jasad KH Syaifuddin Zuhri atau Guru Banjar Indah saat jenazahnya keluar dari rumah duka di Jalan Banjar Indah Permai, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan untuk dimakamkan di alkah keluarga di Desa Tungkaran, Martapura, Ahad (7/4) sore.

Sejak siang, rumah duka sekaligus tempat Majelis Talim Bani Ismail pimpinan almarhum itu sudah dipenuhi ribuan pelayat. Saking banyaknya, pelaksanaan Salat Jenazah melebur sampai ke luar.

Almarhum diketahui, meninggal dunia sekitar pukul 10.33 Wita di usia 71 tahun. Sebelumnya ulama kelahiran Dalam Pagar, Martapura 20 Oktober 1952 silam itu dirawat di RS Islam Sultan Agung, Banjarbaru. Dari penuturan pihak keluarga, almarhum sempat mengidap penyakit gula darah.

Kepala Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin juga merasakan kehilangan sosok ulama kharismatik ini. “Beliau adalah guru tuha (tua, red) yang menjadi rujukan para alim ulama dan masyarakat Banjar di Kalsel,” tuturnya.

Baca Juga :  Ini Tampang Penipuan Minyak Ajaib Pengganda Uang

Sebagai ulama tua, almarhum menjadi panutan semua kalangan. “Kita merasakan sedih duka cita yang mendalam,” tambahnya.

Almarhum wafat bertepatan pada 27 Ramadan 1445 H, yakni di bulan yang penuh rahmat dan berkah. “Insya Allah tadi malam, malam khusus bagi orang-orang yang terpilih bertemu malam mulia di bulan ini. Kita yakin beliau husnul khatimah,” tutur Tambrin.

Bagi jemaah Majelis Talim Bani Ismail, kehilangan sosok almarhum tentu sangat berat. Namun, mereka mengaku ikhlas. “Yang saya sedih, tak bisa lagi melihat dan ikut majelis abah,” tutur Ibnu, salah seorang jemaah asal Gambut.

Ibnu sempat tak percaya, sang guru wafat. Meski mengetahui sebelumnya dirawat di rumah sakit. “Sebelumnya belum yakin. Namun setelah mendapat kabar resmi, dan ramainya pesan di media sosial, termasuk grup WhatsApp, akhirnya saya percaya,” tuturnya.

Baca Juga :  Dua Hari Hilang, Madi Ditemukan di Rawa, Begini Kondisinya

Jemaah lain, Alfian mengaku sangat kehilangan dengan sosok almarhum. “Saya tak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa mendoakan almarhum husnul khatimah,” tuturnya dengan mata berkaca.

Almarhum adalah murid KH Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) serta Guru Bangil (KH Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjary). Almarhum juga saudara sepupu dengan Almarhum Guru Irsyad Zien (Abu Daudi) Dalam Pagar, dan bersepupu juga dengan Almarhum Tuan Guru Anang Djazouly Seman Martapura.

Sebagai sosok ulama kharismatik, Guru Banjar Indah kerap dikunjungi para tokoh. Salah satunya Ganjar Pranowo sebelum tahapan Pemilu lalu, tepatnya pada 12 Oktober 2022 lalu. Saat itu, Ganjar masih berstatus sebagai Gubernur Jateng.(jpg)

PROKALTENG.CO-Selawat dan tangisan mengiringi jasad KH Syaifuddin Zuhri atau Guru Banjar Indah saat jenazahnya keluar dari rumah duka di Jalan Banjar Indah Permai, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan untuk dimakamkan di alkah keluarga di Desa Tungkaran, Martapura, Ahad (7/4) sore.

Sejak siang, rumah duka sekaligus tempat Majelis Talim Bani Ismail pimpinan almarhum itu sudah dipenuhi ribuan pelayat. Saking banyaknya, pelaksanaan Salat Jenazah melebur sampai ke luar.

Almarhum diketahui, meninggal dunia sekitar pukul 10.33 Wita di usia 71 tahun. Sebelumnya ulama kelahiran Dalam Pagar, Martapura 20 Oktober 1952 silam itu dirawat di RS Islam Sultan Agung, Banjarbaru. Dari penuturan pihak keluarga, almarhum sempat mengidap penyakit gula darah.

Kepala Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin juga merasakan kehilangan sosok ulama kharismatik ini. “Beliau adalah guru tuha (tua, red) yang menjadi rujukan para alim ulama dan masyarakat Banjar di Kalsel,” tuturnya.

Baca Juga :  Ini Tampang Penipuan Minyak Ajaib Pengganda Uang

Sebagai ulama tua, almarhum menjadi panutan semua kalangan. “Kita merasakan sedih duka cita yang mendalam,” tambahnya.

Almarhum wafat bertepatan pada 27 Ramadan 1445 H, yakni di bulan yang penuh rahmat dan berkah. “Insya Allah tadi malam, malam khusus bagi orang-orang yang terpilih bertemu malam mulia di bulan ini. Kita yakin beliau husnul khatimah,” tutur Tambrin.

Bagi jemaah Majelis Talim Bani Ismail, kehilangan sosok almarhum tentu sangat berat. Namun, mereka mengaku ikhlas. “Yang saya sedih, tak bisa lagi melihat dan ikut majelis abah,” tutur Ibnu, salah seorang jemaah asal Gambut.

Ibnu sempat tak percaya, sang guru wafat. Meski mengetahui sebelumnya dirawat di rumah sakit. “Sebelumnya belum yakin. Namun setelah mendapat kabar resmi, dan ramainya pesan di media sosial, termasuk grup WhatsApp, akhirnya saya percaya,” tuturnya.

Baca Juga :  Dua Hari Hilang, Madi Ditemukan di Rawa, Begini Kondisinya

Jemaah lain, Alfian mengaku sangat kehilangan dengan sosok almarhum. “Saya tak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa mendoakan almarhum husnul khatimah,” tuturnya dengan mata berkaca.

Almarhum adalah murid KH Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) serta Guru Bangil (KH Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjary). Almarhum juga saudara sepupu dengan Almarhum Guru Irsyad Zien (Abu Daudi) Dalam Pagar, dan bersepupu juga dengan Almarhum Tuan Guru Anang Djazouly Seman Martapura.

Sebagai sosok ulama kharismatik, Guru Banjar Indah kerap dikunjungi para tokoh. Salah satunya Ganjar Pranowo sebelum tahapan Pemilu lalu, tepatnya pada 12 Oktober 2022 lalu. Saat itu, Ganjar masih berstatus sebagai Gubernur Jateng.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru