33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Hujan Deras, Tembok Beton Roboh Menimpa Mobil

PROKALTENG.CO-Brak! Dinding beton setinggi empat meter itu roboh. Menimpa sebuah mobil yang parkir di bawahnya. Kaca depan dan belakang mobil nopol DA 1140 JF itu remuk. Rangka atasnya penyok. Tembok beton itu juga menimpa gerobak dan sepeda yang berada di sampingnya.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Teluk Tiram Laut RT 01 Banjarmasin Barat, Kamis (8/2) pukul 05.25 Wita. Ketika angin kencang dan hujan deras mengguyur Banjarmasin.

Tidak ada korban luka atau korban jiwa dalam insiden tersebut. Informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, tembok yang roboh itu merupakan bagian dari wadah penampungan air milik seorang pengusaha sarang walet.

Warga setempat, Kumala menceritakan, subuh itu ia mendengar bunyi ambruk yang keras. Disertai getaran dan gemuruh.

Baca Juga :  Tukang Ojek Meninggal Dunia di Terminal Mabuun, Polisi Temukan Obat Ini

Hingga ia mendapati rembesan air di pelataran rumahnya dan tetangga. Begitu keluar, baru Kumala menyadari apa yang terjadi.

“Itu penampungan air. Ketika dindingnya roboh, airnya merembes ke mana-mana,” ujarnya.

“Setahu saya itu milik perusahaan walet yang selesai dibangun sekitar dua tahun lalu. Tapi perusahaan itu belum beroperasi,” imbuhnya.

Pemilik mobil Daihatsu Ayla warna silver itu telah mengetahui peristiwa tersebut. Ditaksir ia menderita kerugian puluhan juta rupiah. Pemilik perusahaan juga dikabarkan bersedia dan siap bertanggung jawab.

Di lokasi, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin sibuk membersihkan puing-puing.

Koordinator Lapangan BPBD, Andi Putra menerangkan, dinding beton itu memiliki panjang sekitar 20 meter dengan tinggi sekitar 4 sampai 5 meter.

Baca Juga :  Rekontruksi Pembunuhan PSK di Hotel, Korban Melawan Meski Diancam Ditusuk

“Informasi yang kami terima memang baru selesai dibangun, tapi belum beroperasi,” ujarnya.

Soal penyebab, Andi menduga lantaran fondasi yang tak kuat menahan beban. “Kemungkinan, debit air di dalamnya terus bertambah karena hujan deras. Ditambah angin kencang, akhirnya jebol,” tandasnya. (sya/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO-Brak! Dinding beton setinggi empat meter itu roboh. Menimpa sebuah mobil yang parkir di bawahnya. Kaca depan dan belakang mobil nopol DA 1140 JF itu remuk. Rangka atasnya penyok. Tembok beton itu juga menimpa gerobak dan sepeda yang berada di sampingnya.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Teluk Tiram Laut RT 01 Banjarmasin Barat, Kamis (8/2) pukul 05.25 Wita. Ketika angin kencang dan hujan deras mengguyur Banjarmasin.

Tidak ada korban luka atau korban jiwa dalam insiden tersebut. Informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, tembok yang roboh itu merupakan bagian dari wadah penampungan air milik seorang pengusaha sarang walet.

Warga setempat, Kumala menceritakan, subuh itu ia mendengar bunyi ambruk yang keras. Disertai getaran dan gemuruh.

Baca Juga :  Tukang Ojek Meninggal Dunia di Terminal Mabuun, Polisi Temukan Obat Ini

Hingga ia mendapati rembesan air di pelataran rumahnya dan tetangga. Begitu keluar, baru Kumala menyadari apa yang terjadi.

“Itu penampungan air. Ketika dindingnya roboh, airnya merembes ke mana-mana,” ujarnya.

“Setahu saya itu milik perusahaan walet yang selesai dibangun sekitar dua tahun lalu. Tapi perusahaan itu belum beroperasi,” imbuhnya.

Pemilik mobil Daihatsu Ayla warna silver itu telah mengetahui peristiwa tersebut. Ditaksir ia menderita kerugian puluhan juta rupiah. Pemilik perusahaan juga dikabarkan bersedia dan siap bertanggung jawab.

Di lokasi, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin sibuk membersihkan puing-puing.

Koordinator Lapangan BPBD, Andi Putra menerangkan, dinding beton itu memiliki panjang sekitar 20 meter dengan tinggi sekitar 4 sampai 5 meter.

Baca Juga :  Rekontruksi Pembunuhan PSK di Hotel, Korban Melawan Meski Diancam Ditusuk

“Informasi yang kami terima memang baru selesai dibangun, tapi belum beroperasi,” ujarnya.

Soal penyebab, Andi menduga lantaran fondasi yang tak kuat menahan beban. “Kemungkinan, debit air di dalamnya terus bertambah karena hujan deras. Ditambah angin kencang, akhirnya jebol,” tandasnya. (sya/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru