BARITO KUALA, PROKALTENG.CO – Sebuah pemandangan tugu berbentuk buah jeruk menyambut ketika tiba di Desa Karang Bunga. Lokasi tersebut terbilang jauh dari Kota Banjarmasin dengan menempuh waktu kurang lebih 45 menit.
Berjarak 28 kilometer dari Banjarmasin, saat tiba di Desa Karang Bunga, banyak lahan padi dan pohon jeruk yang tumbuh tertata. Meski belum matang, suasana di Desa tersebut terasa sejuk dengan adanya pohon dan jeruk dengan warna hijau natural ini.
Desa Karang Bunga yang terletak di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terpilih sebagai Desa BRILian. Desa yang memiliki luas 60.000 hektare dan penghuni 2.600 jiwa rata-rata hampir 100 persen bekerja sebagai petani, Desa tersebut memiliki potensi dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sektor pertanian.
Mayoritas para warga di sekitar Desa Karang Bunga bekerja sebagai petani padi dan jeruk. Pemerintah Desa Karang Bunga memperhatikan potensi yang ada untuk meningkatan pendapatan desa. Ditambah lagi dengan dukungan program Desa BRILian yang merupakan program dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang membantu mewujudkan peningkatan perekonomian desa.
Selama mengikuti program Desa BRILian, Desa Karang Bunga mendapatkan sejumlah penghargaan. Salah satu penghargaan yang baru-baru ini didapat yakni penghargaan Kampung Aman Pangan tingkat Nasional.
Sekretaris Desa Karang Bunga, Agus Supriyadi menceritakan, program Desa BRILian masuk ke desa yang dikelolanya sejak akhir 2018 lalu.
“Setelah bank BRI masuk ke Desa Karang Bunga dan memulai beberapa programnya, kita dari Desa Karang Bunga menyambut baik program – program tersebut. Sejak saat itulah kita kemudian memulai melakukan terobosan-terobosan terutama kaitannya dengan program perekonomian desa,”ujarnya, kepada awak media, Senin (4/3).
Dia menjelaskan, melalui salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Bersama, Desa Karang Bunga memulai program strategis untuk peningkatan pendapatan asli desa dan melakukan kerjasama secara langsung dengan BRI. Salah satu upaya untuk peningkatan salah satu unit usaha BUMDes Berkah Bersama yakni Rumah Produksi Jeruk Karang Bunga.
“Kemudian meningkatkan penjualan, melalui peningkatan kualitas produk dan kemasan dari berbagai macam olahan Rumah Usaha Jeruk Karang Bunga,” jelasnya.
Agus mengaku BRI memberikan dukungan luar biasa untuk pembangunan Desa Karang Bunga. Diantaranya yakni bantuan Corporate social responsibility (CSR) Tugu Jeruk yang merupakan ikon dari Desa BRILian dan dan ikon Desa. Bahkan rumah produksi jeruk pun juga merupakan bantuan dari BRI.
“Selain itu juga memberikan bantuan untuk pembinaan sumber daya manusia terutama umkm dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan produksi dalam pengembangan produk,” bebernya.
Lebih lanjut lagi, Agus menceritakan Desa Karang Bunga diberikan keistimewaan dengan adanya Desa BRILian. Keistimewaan dari BRI ke Desa Karang Bunga yakni dengan beberapa program CSR seperti beasiswa berprestasi bagi siswa kurang mampu dan peralatan untuk rumah produksi jeruk.
Kemudian, Desa Karang Bunga juga mendapatkan bantuan khusus untuk klaster padi yang merupakan salah satu klaster yang memiliki potensi luar biasa.
Dengan program Desa BRILian, Agus mengaku banyak terjadi perubahan pada masyarakat desa sekitar. Masyarakat yang memerlukan bantuan permodalan mendapatkan akses yang lebih mudah dan cepat melalui BRI.
“Artinya memang kita menjalin kerjasama bukan hanya pada pemerintah, melainkan juga swasta dalam hal ini BRI BUMN yang memberikan dampak yang luar biasa terhadap desa, desa mendapatkan prestasi, salah satunya yang terbaru menjadi Kampung Aman Pangan tingkat Nasional,” terangnya.
Pimpinan Cabang BRI Marabahan Edwin Agus Franico Sipayung mengatakan, Desa Karang Bunga adalah salah satu contoh sukses BRI dengan melakukan penetrasi produk dan layanan unggulan BRI.
“Serta berbagai bantuan yang kami salurkan, telah berhasil mendorong peningkatan kapabilitas pengelolaan desa dan BUMDes yang dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut Edwin menjelaskan, BRI juga memberikan dukungan dalam pengembangan soft skill berupa pelatihan masyarakat.
“Hal-hal tersebut kami lakukan secara bertahap dan berkesinambungan, diinisiasi sejak tahun 2019, mulai diimplementasikan di 2020, dan terus berlangsung sampai saat ini,” tambahnya.
Edwin mengaku proses pembinaan Desa Karang Bunga sebagai Desa BRILian bukan proses yang sebentar. Dirinya sadar masih banyak potensi di Desa BRILian Karang Bunga yang perlu digali dan terus dikembangkan hingga menjadi desa yang unggul dan berdaya saing.
“Mengingat kehadiran BRI tidak dapat dipisahkan dalam setiap perkembangan yang terjadi di Desa BRILian Karang Bunga, oleh karena itu saya pastikan bahwa BRI Cabang Marabahan masih akan tetap pada komitmen kami untuk terus hadir membersamai perkembangan Desa BRILian Karang Bunga kedepannya,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, sejak pengimplementasian program Desa BRILian di Desa Karang Bunga berbagai batuan yang diberikan yakni bantuan pembangunan rumah produksi jeruk dan tugu jeruk pada tahun 2022 dengan nilai bantuan nilai bantuan sebesar Rp 232.667.825,-.
Selain itu, bantuan yang diberikan dalam program Desa BRILian yakni program pemberdayaan produk cluster UMKM Jeruk berupa pelatihan dan Bantuan Peralatan Produksi Peruk pada tahun 2022 dengan nilai bantuan sebesar Rp 50.000.000,-.
Kemudian bantuan lainnya yakni program pengembangan cluster unggulan padi Sri Bahagia untuk Desa Karang Bunga pada tahun 2023 berupa pelatihan dan penyerahan bantuan alat semprot Electric Battery Sprayer sebanyak 60 unit, dengan nilai bantuan Rp 50.000.000,-.
”Dari sudut pandang kami, pelaksanaan program Desa BRILian Karang Bunga sudah sesuai target, dimana sejak adanya program ini, telah ada peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan peningkatan kontribusi Pendapatan Asli Daerah atau PAD dari BUMDes dan kegiatan ekonomi masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari adanya program Desa BRILian ini,” ungkapnya. (hfz)