PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Misteri jasad membusuk yang ditemukan di bawah sebuah pondok di Jalan Raflesia 1 Ujung, Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, akhirnya terungkap.
Jenazah pria lansia itu dikenali pihak keluarga setelah sempat tak terlihat selama beberapa hari. Fakta lain yang mengejutkan, sebelum meninggal, korban ternyata menolak ajakan keluarga untuk tinggal bersama.
Jasad korban ditemukan warga pada Jumat (30/5/2025), setelah timbul kecurigaan karena ia tak tampak seperti biasanya. Sosok lansia yang biasa datang ke rumah warga untuk sekadar mengobrol atau meminta air minum itu, tiba-tiba menghilang. Warga lalu memutuskan mengecek pondok tempat tinggalnya, yang berada sekitar 100 meter dari ujung Jalan Raflesia.
Menurut Yustinus Exaudi, yang akrab disapa Nago, selaku Kepala Bagian Operasional Emergency Response (ERP) Palangka Raya, evakuasi dilakukan setelah jasad ditemukan dalam kondisi membusuk dan rusak parah.
“Kami masuk ke Raflesia ujung, lalu berjalan kaki sekitar 100 meter ke dalam untuk mencapai pondok tempat korban ditemukan,” ujar Yustinus saat ditemui awak media, Jumat (30/5).
Korban berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan berusia sekitar 81 tahun. Saat ditemukan, tubuhnya dalam posisi telungkup dengan kepala berada di genangan air menyerupai kubangan.
“Korban diduga hendak masuk ke dalam pondok lalu terpeleset, yang mana di bawah pondok ada genangan air,” lanjutnya.
Korban diketahui hidup sendirian. Meski sempat ditawari tinggal bersama keluarga di Jalan Ketimpun, ia menolak dengan alasan ingin tetap menjaga tanah yang selama ini ditempatinya.
“Beliau menolak pindah karena ingin menjaga tanah yang ditempatinya sekarang,” jelas Yustinus.
Belum diketahui apakah korban memiliki pekerjaan tetap, namun dugaan sementara ia hidup mandiri tanpa penghasilan pasti. Setelah identitas korban dikenali, tim ERP menghubungi salah satu keponakannya yang tinggal di daerah Buhut, Kapuas Hulu.
Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, jenazah sudah dievakuasi ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya guna keperluan visum dan identifikasi resmi. (ndo)