Site icon Prokalteng

Diduga Alami Depresi Tugas Kuliah, Mahasiswi Pilih Akhiri Hidup dengan Seutas Tali

Kasat Reskrim Polresta Palangkaraya, Kompol Ronny Mathius Nababan (JEFRIE/PROKALTENG.CO)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Kota Palangkaraya berinisial SHA (19) ditemukan tak bernyawa usai nekat melakukan gantung diri di belakang kos yang didiaminya. Informasi yang diperoleh, dugaan sementara motifnya karena mengalami depresi lantaran tugas kuliah.

“Saat ini diduga, korban mengalami depresi karena banyaknya tugas kuliah yang tidak bisa ia selesaikan. Korban adalah  seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri terkenal di Palangka Raya,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Palangkaraya, Kompol Ronny Mathius Nababan kepada Prokalteng.co, Rabu, (22/1/2024).

Roni mengatakan, dari keterangan sepupu SHA berinisial AS, bahwa SHA sering mengeluh tidak mengerti dan memahami tugas kuliah yang diberikan oleh dosennya. AS bahkan sempat membantu korban mengerjakan tugas kuliahnya, Senin, 22 Januari 2024 lalu.

“AS datang ke kost sekitar pukul 21.00 WIB, lalu mengerjakan tugas kuliah bersama-sama korban sampai pukul 01.00 WIB. Setelah tugas selesai, AS dan korban beristirahat di kamar kost. Pada pukul 05.00 WIB, AS melihat korban terduduk di belakang kost sambil melamun. AS tidak curiga dan keluar kost untuk memanaskan mobil,” paparnya.

Masih dituturkan Roni, ketika AS kembali ke kost dan memanggil korban, tetapi tidak dijawab. AS kemudian mencari korban di belakang kost dan menemukan korban sudah tergantung tali pramuka warna putih.

“AS terkejut saat masuk, melihat korban sudah dalam posisi tergantung. AS segera menurunkan bersama tetangga kost yang lain dan membawa adik korban ke rumah sakit. Keluhan korban selama ini masalah perkuliahan,”kata Kasat Reskrim.

Menurut kasat, korban sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, tetapi nyawanya sudah tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB.  Kemudian jasad korban langsung dibawa ke ruang kamboja untuk dilakukan visum et repertum oleh dokter ahli forensik.

“Berdasarkan hasil visum, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan,”pungkas kasat. (*jef/hnd)

Exit mobile version