NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kepolisian Resor (Polres) Lamandau mencatat peningkatan signifikan kasus pencurian sawit di wilayah Kabupaten Lamandau sejak awal tahun 2025.
Sedikitnya dari Januari hingga Agustus, tercatat sebanyak 16 kasus pencurian yang menyasar baik perusahaan perkebunan maupun lahan sawit milik pribadi.
Kapolres Lamandau, AKBP Joko Handono, melalui Kasat Reskrim AKP Jhon Digul Manra mengungkapkan bahwa jumlah kasus ini cukup mengkhawatirkan.
“Ada 16 kasus pencurian sawit yang kami tangani sejak awal tahun ini. Kasus-kasus ini melibatkan pencurian di lahan perusahaan dan juga lahan milik masyarakat,” ujarnya, Jumat (22/8).
Dia menjelaskan bahwa modus operandi pelaku beragam, mulai dari pencurian buah sawit yang baru dipanen hingga pengangkutan ilegal hasil panen dari lahan-lahan yang kurang pengawasan.
Pihaknya juga telah mengidentifikasi beberapa titik rawan terjadinya pencurian sawit dan meningkatkan patroli di area tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan perkebunan dan juga tokoh masyarakat untuk meningkatkan keamanan di sekitar lahan sawit. Patroli rutin juga kami intensifkan, terutama pada malam hari dan di area-area yang jauh dari pemukiman,” ujarnya.
Menanggapi maraknya kasus pencurian ini, AKP Jhon Digul Manra mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak ragu melaporkan kepada pihak kepolisian jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar lahan sawit.
“Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Jika ada yang melihat atau mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan, segera laporkan kepada kami. Informasi dari masyarakat sangat berharga untuk membantu kami mengungkap dan mencegah terjadinya pencurian sawit,” tegasnya. (bib)