Site icon Prokalteng

Siswa SMPN 4 Sampit Dikeroyok di Kelas Hingga Pingsan, Begini Penjelasan Kepsek

kepala SMPN 4 Sampit Suyatmi

Kepala SMPN 4 Sampit, Suyatmi menjelaskan kasus pengeroyokan salah seorang pelajar oleh puluhan kakak kelasnya hingga pingsan. (Bahri/Kalteng Pos)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Seorang pelajar SMP Negeri 4  Sampit yang berada di Desa Telaga Baru Kecamatan Mentawa Baru Ketapang , Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berinisial N (14) diduga dikeroyok kakak kelasnya hingga pingsan dan masuk rumah sakit, kejadian tersebut terjadi pada Kamis, (16/12)

Onformasi yang dihimpun oleh Kalteng Pos (jaringan prokalteng.co), pengeroyokan itu dilakukan oleh puluhan orang di ruang kelas korban, saat sekolah melaksanakan class meeting usai ulangan. Korban merupakan pelajar kelas VII, sedangkan yang melakukan pengeroyokan tersebut merupakan kelas VIII dan kelas XI SMPN tersebut.

Kepala SMP Negeri 4 Sampit, Suyatmi  mengatakan, pengeroyokan yang dilakukan siswanya terhadap adik kelas bukan karena adanya pemalakan, tetapi hanya karena terjadi kesalahpahaman antara korban dan kakak kelasnya.

“Kejadian tersebut bukan karena pemalakan, tetapi hanya kesalahpahaman antara korban dan kakak kelasnya, akibat saling tatap mata sehingga dianggap oleh kakak kelasnya itu menantang,” ujar Suyatmi, Jumat (17/12/2021).

Meski demikian, Suyatmi menyatakan dirinya sangat menyayangkan masalah masalah sepele itu akhirnya berujung pengeroyokan, dan merasa kecolongan. Apalagi hal itu dilakukan di ruang kelas yang mengakibat salah satu siswa harus dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diberikan perawatan.

“Peristiwa itu tidak terpantau sama sekali oleh kami. Karena saat itu para guru sedang sibuk mengisi nilai elektronik raport para siswa, sebab baru saja selesai ulang sekolah. Sehingga kami baru tahu setelah peristiwa tersebut terjadi,” aku Suyatmi.

Menurutnya sekolah sendiri memang tidak diliburkan, karena saat itu sejumlah siswa sedang mengikuti ulangan perbaikan. Terutama yang mendapatkan nilai rendah, dan sebagian siswa mengikuti class meeting, seperti pertandingan olahraga antar kelas, lomba seni, dan kegiatan lainnya.

“Saat itu pula suasana sekolah juga sedang sibuk mempersiapkan lomba festival dan lomba seni siswa nasional (FLS2N). Ada yang latihan basket, gerak jalan, dan lainnya, sehingga sebagian siswa berada di luar kelas,” kata Suyatmi.

Setelah kejadian tersebut, korban langsung  dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diperiksa lebih lanjut. Dari pemeriksaan rontgen, kesehatan korban tak masalah. Hanya menderita bekas goresan berupa bekas cakaran dibadannya.

“Kami masih melakukan penyelidikan di sekolah dan saat ini belum mengetahui pasti siapa saja pelakunya. Pihak sekolah dan orang tua wali sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, tetapi kami diminta menyelesaikan kasus ini dengan cara mediasi terlebih dahulu,” tutupnya. (bah)

Exit mobile version