PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kerja keras Tim SAR Gabungan melakukan pencarian Aditya Dharma Santoso (20) seorang mahasiswa ULM Banjarmasin yang hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah belum juga berhasil.
Pencarian yang harusnya dilaksanakan selama tujuh hari diperpanjang hingga, Minggu (12/5) kemarin merupakan hari kesepuluh pencarian. Berbagai upaya telah dilakukan Tim SAR Gabungan, sesuai dengan rencana operasi SAR yang telah dibuat dan selalu diupdate setiap harinya. Tetapi belum menemukan tanda-tanda keberadaan Aditya.
“Sebelumnya Aditya beserta temannya sedang melakukan kegiatan geotaging di Desa Sei Ahas. Pada saat pelaksanaan kegiatan, korban terpisah dari temannya. Tak kunjung tiba dan dinyatakan hilang pada Kamis (02/05) pukul 16:00 WIB.
“Pencarian telah kami upayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan adalah search area yang luas dan akses yang terbatas dan visibility yang minim karena lebatnya tumbuhan yang ada di area tersebut,” ucap Koordinator Lapangan Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangkaraya dalam, Antonius, Senin, (13/5/2024)
Menurutnya Tim Rescue Basarnas Palangkaraya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga perihal pelaksanaan Operasi SAR sampai dengan hari ke sepuluh.
Kepala Kantor Basarnas Palangkaraya, AA. Alit Supartana mengatakan ia selalu memantau pelaksanaan operasi SAR dan menyatakan Operasi SAR terhadap satu orang mahasiswa hilang di hutan Desa Sei Ahas tersebut ditutup dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan.
“Kami telah berupaya untuk menemukan korban hingga hari kesepuluh. Namun belum dapat menemukan korban. Tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda keberadaan korban.” ungkap Alit. (jef/hnd)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kerja keras Tim SAR Gabungan melakukan pencarian Aditya Dharma Santoso (20) seorang mahasiswa ULM Banjarmasin yang hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah belum juga berhasil.
Pencarian yang harusnya dilaksanakan selama tujuh hari diperpanjang hingga, Minggu (12/5) kemarin merupakan hari kesepuluh pencarian. Berbagai upaya telah dilakukan Tim SAR Gabungan, sesuai dengan rencana operasi SAR yang telah dibuat dan selalu diupdate setiap harinya. Tetapi belum menemukan tanda-tanda keberadaan Aditya.
“Sebelumnya Aditya beserta temannya sedang melakukan kegiatan geotaging di Desa Sei Ahas. Pada saat pelaksanaan kegiatan, korban terpisah dari temannya. Tak kunjung tiba dan dinyatakan hilang pada Kamis (02/05) pukul 16:00 WIB.
“Pencarian telah kami upayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan adalah search area yang luas dan akses yang terbatas dan visibility yang minim karena lebatnya tumbuhan yang ada di area tersebut,” ucap Koordinator Lapangan Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangkaraya dalam, Antonius, Senin, (13/5/2024)
Menurutnya Tim Rescue Basarnas Palangkaraya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga perihal pelaksanaan Operasi SAR sampai dengan hari ke sepuluh.
Kepala Kantor Basarnas Palangkaraya, AA. Alit Supartana mengatakan ia selalu memantau pelaksanaan operasi SAR dan menyatakan Operasi SAR terhadap satu orang mahasiswa hilang di hutan Desa Sei Ahas tersebut ditutup dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan.
“Kami telah berupaya untuk menemukan korban hingga hari kesepuluh. Namun belum dapat menemukan korban. Tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda keberadaan korban.” ungkap Alit. (jef/hnd)
