PROKALTENG.CO – Beredar kabar di media sosial terjadi konflik di salah satu Perusaan di PT HMBP yang merupakan bagian dari Best Group, konflik tersebut terjadi di Kabupaten Seruyan, Sabtu (7/10).
Dalam postingan dari akun Instagram @wahlikalteng menerangkan kejadian tersebut merupakan konflik pengelolaan lahan masyarakat dengan perusahaan sawit milik Best Group di Kalteng. Atas kejadian tersebut, 1 orang tewas diduga ditembak oleh polisi dan 3 orang lainnya mengalami luka saat sedang melakukan aksi di lapangan.
Kepala Bidang Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji menjelaskan, pada saat aparat kepolisian TNI dan gabungan melakukan pengamanan pada jam 12.30 wib, mendapatkan penghadangan dari masyarakat di pos 3 dan pos 9.
“Tentunya ini menjadi catatan dan ini menjadi atensi bagi kita bahwa masyarakat saat itu datang dengan banyak membawa senjata tajam, baik itu ketapel, tombak, dodos dan sebagainya. Bahkan ada yang diamankan oleh pihak kepolisian membawa senjata jenis PCP,” ujarnya dalam videonya yang diterima redaksi.
Dia menjelaskan, Polri berupaya untuk melakukan imbauan, kemudian menghalau masyarakat. Akan tetapi menurutnya, massa terus melakukan penyerangan kepada pihak keamanan.
“Tahapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian tentunya mulai dari imbauan, kemudian lisan, sampai dengan gas air mata, peluru hampa, serta peluru karet,” imbuhnya.
“Akhirnya dari sekian jam atau waktu sekitar pukul 14.30 wib mereka membubarkan diri dan kembali ke pos masing-masing. Pihak keamanan kembali ke tempat masing-masing pos di PT Hamparan,” tambahnya.
Terkait informasi korban, Kombes Pol Erlan mengaku akan mengupdate data korban di lokasi.
“Dan informasi berkaitan korban tentunya nanti akan update di sana,” imbuhnya.
Dalam melakukan aksi pengamanan, Erlan menyebut anggota tim gabungan pengamanan tidak dibekali senjata tajam maupun peluru tajam.
“Akan tetapi dibekali gas air mata, peluru hampa dan peluru karet,” terangnya. (hfz/pri)