25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Sadis! Siang Bolong Ketua RT Dibunuh di Depan Rumah, Polisi Pun Diteba

SAMPIT – Warga Desa Penyahuan Kecamatan Bukit
Santuai Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rabu (31/7/2019) siang geger. Seorang
warga bernama Joni (35), mengamuk dan melakukan aksi penyerangan membabi buta
dengan senjata tajam dan senjata api rakitan (dum-duman).

Akibat aksi itu, Agus (53) yang juga seorang Ketua Rukun Tetangga (RT),
tewas mengenaskan. Dia meregang nyawa tergeletak bersimbah darah di teras
rumah, setelah mendapat bacokan pisau dari pelaku.

Peristiwa tragis itu bermula ketika pelaku mengamuk di jalan desa setempat
sambil membawa pisau dan senpi rakitan sekitar pukul 11.00 Wib. Korban kemudian
berusaha menegur pelaku agar tenag dan tidak mengamuk.

“Saat itu korban sedang duduk di teras rumah, kemudian lewat pelaku yang
membawa sajam dan senpi rakitan. Pelaku sempat ribut dengan warga, sehingga korban
berusaha menegur. Namun pelaku justru berbalik dan menghampiri korban, kemudian
langsung menebas leher dan beberapa bagian tubuh korban lainnya, hingga
akhirnya meninggal di tempat,” tutur Bambang, salah seorang keluarga korban.

Baca Juga :  21 Orang Diamankan di Hotel dan THM di Sampit, 2 Pasangan Langsung Dit

Kesadisan pelaku tak berhenti sampai di situ. Meskipun korban sudah tidak
bernyawa, pelaku tetap saja menghujamkam pisaunya hingga leher korban nyaris
putus.

Sementara warga yang mengetahui kejadian itu tak berani mendekat dan
menolong korban.

Beberapa saat kemudian, ada seorang anggota Polri dari kepolisian setempat
yang mencoba menghentikan perbuatan pelaku. Namun alih-alih berhenti, pelaku
justru kembali menyerang polisi yang mencoba menegurnya.

(Baca juga: Pembunuh
Ketua RT Pernah Alami Gangguan Jiwa
)

“Pelaku menyerang polisi dengan pisau, hingga sempat terluka di bagian
belakang. Akhirnya petugas melakukan perlawanan hingga akhirnya pelaku berhasil
diamankan,” imbuh Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Afandi membenarkan kejadian yang
menimpa salah satu warga Desa Tumbang Panyahuan. “Saat ini pelaku sudah
diamankan dan dibawa ke Polres Kotim untuk dilakukan proses lebih lanjut,”
ujarnya. (rif/ol/nto)

Baca Juga :  Agar Objektif dan Sesuai Fakta, Novel Ingin TGPF Ikut Ungkap Kasusnya

SAMPIT – Warga Desa Penyahuan Kecamatan Bukit
Santuai Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rabu (31/7/2019) siang geger. Seorang
warga bernama Joni (35), mengamuk dan melakukan aksi penyerangan membabi buta
dengan senjata tajam dan senjata api rakitan (dum-duman).

Akibat aksi itu, Agus (53) yang juga seorang Ketua Rukun Tetangga (RT),
tewas mengenaskan. Dia meregang nyawa tergeletak bersimbah darah di teras
rumah, setelah mendapat bacokan pisau dari pelaku.

Peristiwa tragis itu bermula ketika pelaku mengamuk di jalan desa setempat
sambil membawa pisau dan senpi rakitan sekitar pukul 11.00 Wib. Korban kemudian
berusaha menegur pelaku agar tenag dan tidak mengamuk.

“Saat itu korban sedang duduk di teras rumah, kemudian lewat pelaku yang
membawa sajam dan senpi rakitan. Pelaku sempat ribut dengan warga, sehingga korban
berusaha menegur. Namun pelaku justru berbalik dan menghampiri korban, kemudian
langsung menebas leher dan beberapa bagian tubuh korban lainnya, hingga
akhirnya meninggal di tempat,” tutur Bambang, salah seorang keluarga korban.

Baca Juga :  21 Orang Diamankan di Hotel dan THM di Sampit, 2 Pasangan Langsung Dit

Kesadisan pelaku tak berhenti sampai di situ. Meskipun korban sudah tidak
bernyawa, pelaku tetap saja menghujamkam pisaunya hingga leher korban nyaris
putus.

Sementara warga yang mengetahui kejadian itu tak berani mendekat dan
menolong korban.

Beberapa saat kemudian, ada seorang anggota Polri dari kepolisian setempat
yang mencoba menghentikan perbuatan pelaku. Namun alih-alih berhenti, pelaku
justru kembali menyerang polisi yang mencoba menegurnya.

(Baca juga: Pembunuh
Ketua RT Pernah Alami Gangguan Jiwa
)

“Pelaku menyerang polisi dengan pisau, hingga sempat terluka di bagian
belakang. Akhirnya petugas melakukan perlawanan hingga akhirnya pelaku berhasil
diamankan,” imbuh Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Afandi membenarkan kejadian yang
menimpa salah satu warga Desa Tumbang Panyahuan. “Saat ini pelaku sudah
diamankan dan dibawa ke Polres Kotim untuk dilakukan proses lebih lanjut,”
ujarnya. (rif/ol/nto)

Baca Juga :  Agar Objektif dan Sesuai Fakta, Novel Ingin TGPF Ikut Ungkap Kasusnya

Terpopuler

Artikel Terbaru