33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Agar Objektif dan Sesuai Fakta, Novel Ingin TGPF Ikut Ungkap Kasusnya

Polri telah berhasil
menangkap dua orang pelaku penyiraman air keras kepada penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Namun, Novel merasa kasusnya ini harus
diungkap secara objektif dan sesuai dengan fakta-fakta.

Atas dasar itu, Novel
menilai masih perlu ada tim independen di luar institusi penegak hukum seperti
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang membantu pengungkapan kasusnya itu. Agar
bisa diungkap sevara tuntas hingga kepada dalangnya.

“Pengungkapan itu akan
lebih efektif apabila dilakukan oleh tim yang independen. Saya berkali-kali
sudah menyatakan itu,” kata Novel di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/1).

Menurut Novel,
penyerangan kepadanya adalah kejahatan sistematis dan terorganisir bukan motif
personal. Oleh karena itu butuh ketegasan dalam mengungkap kasus ini. Terlebih
korbannya adalah orang-oramg yang tengah melakukan upaya pemberantasan korupsi.

Baca Juga :  Rusak Barak dan Pukul Pelajar, Pemuda Mabuk Diciduk

“Karena itu dengan
adanya tim independen dipercaya bisa melakukan identifikasi kasus lebih
baik. Sehingga kita tahu permasalahan itu kenapa sebabnya,” jelasnya.

Novel juga menuturkan,
proses ini menjadi penting. Karena belakangam banyak bertebaran hoax terkait
kasusnya. Kemudian hoax tersebut dikapitalisasi untuk memutar balikan fakta.

“Tentunya apabila itu
diperiksa dengan tim gabungan yang independen, hal itu akan bisa diketahui
siapa sih sebenarnya penjahat di balik itu,” tegasnya.

Selain itu, Novel
menilai pentinganya transparansi dalam upaya penegak hukum. Terutama yang
terkait upaya memberantas korupsi. “Apabila kita tahu pola-pola begini dan bisa
kita cegah. Saya pikir itu akan sangat menguatkan proses kita ke depan,”
pungkasnya.

Baca Juga :  Gak Kapok, Sopir Travel Residivis Curat Ditangkap Polisi di Depan Mapo

Sebelumnya, polisi
berhasil mengamankan RM dan RB yang diduga sebagai dua pelaku penyiraman air
keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit
Prabowo mengatakan, keduanya merupakan anggota polisi aktif.

Listyo mengatakan,
pengungkapan pelaku ini terjadi atas informasi signifikan yang ditemukan oleh
Tim Teknis bentukan Polri. Informasi tersebut kemudian didalami, dan petunjuk
mengarah kepada dua pelaku tersebut.

“Tadi malam kami Tim
Teknis bekerjasama dengan Dankor Brimob telah mengamankan pelaku yang diduga
melakukan penyiraman saudara NB. Jadi pelaku ada 2 orang inisial RM dan RB.
Anggota Polri aktif,” kata Listyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12).(jpc)

 

Polri telah berhasil
menangkap dua orang pelaku penyiraman air keras kepada penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Namun, Novel merasa kasusnya ini harus
diungkap secara objektif dan sesuai dengan fakta-fakta.

Atas dasar itu, Novel
menilai masih perlu ada tim independen di luar institusi penegak hukum seperti
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang membantu pengungkapan kasusnya itu. Agar
bisa diungkap sevara tuntas hingga kepada dalangnya.

“Pengungkapan itu akan
lebih efektif apabila dilakukan oleh tim yang independen. Saya berkali-kali
sudah menyatakan itu,” kata Novel di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/1).

Menurut Novel,
penyerangan kepadanya adalah kejahatan sistematis dan terorganisir bukan motif
personal. Oleh karena itu butuh ketegasan dalam mengungkap kasus ini. Terlebih
korbannya adalah orang-oramg yang tengah melakukan upaya pemberantasan korupsi.

Baca Juga :  Rusak Barak dan Pukul Pelajar, Pemuda Mabuk Diciduk

“Karena itu dengan
adanya tim independen dipercaya bisa melakukan identifikasi kasus lebih
baik. Sehingga kita tahu permasalahan itu kenapa sebabnya,” jelasnya.

Novel juga menuturkan,
proses ini menjadi penting. Karena belakangam banyak bertebaran hoax terkait
kasusnya. Kemudian hoax tersebut dikapitalisasi untuk memutar balikan fakta.

“Tentunya apabila itu
diperiksa dengan tim gabungan yang independen, hal itu akan bisa diketahui
siapa sih sebenarnya penjahat di balik itu,” tegasnya.

Selain itu, Novel
menilai pentinganya transparansi dalam upaya penegak hukum. Terutama yang
terkait upaya memberantas korupsi. “Apabila kita tahu pola-pola begini dan bisa
kita cegah. Saya pikir itu akan sangat menguatkan proses kita ke depan,”
pungkasnya.

Baca Juga :  Gak Kapok, Sopir Travel Residivis Curat Ditangkap Polisi di Depan Mapo

Sebelumnya, polisi
berhasil mengamankan RM dan RB yang diduga sebagai dua pelaku penyiraman air
keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit
Prabowo mengatakan, keduanya merupakan anggota polisi aktif.

Listyo mengatakan,
pengungkapan pelaku ini terjadi atas informasi signifikan yang ditemukan oleh
Tim Teknis bentukan Polri. Informasi tersebut kemudian didalami, dan petunjuk
mengarah kepada dua pelaku tersebut.

“Tadi malam kami Tim
Teknis bekerjasama dengan Dankor Brimob telah mengamankan pelaku yang diduga
melakukan penyiraman saudara NB. Jadi pelaku ada 2 orang inisial RM dan RB.
Anggota Polri aktif,” kata Listyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12).(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru