30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Gambarnya Tak Muncul Saat Zoom, Kapolres Ngamuk Hajar Anak Buah

viral di Twitter. Video yang dibagikan salah satu akun ditonton lebih dari 577 ribu kali sejak diunggah Selasa (26/10/2021) pagi. Video itu juga dikomentari lebih dari 2 ribu akun dan diretwet lebih dari 3 ribu kali.

Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV Aula Polres Nunukan yang beredar luas.

Di dalam video terlihat seorang polisi sedang membantu beberapa perempuan memindah meja berisi nasi tumpeng. Pada banner yang terpasan di dinding, ruangan itu hendak digunakan untuk kegiatan bakti sosial.

Tiba-tiba beberapa anggota polisi laki-laki masuk ke dalam ruangan.

Kapolres Nunukan datang dari belakang korban dan kemudian langsung menerjang dan menendang sambil melompat. Korban yang awalnya berdiri sampai terdorong mundur beberapa langkah.

Tak berhenti disitu, AKBP Syaiful Anwar lalu melayangkan tendangan ke badan disusul pukulan ke wajah. Akibatnya, korban yang juga polisi jatuh terduduk.

Baca Juga :  Bawa Kabur Mobil Hampir Seminggu, Residivis Penggelapan Motor Diringku

Kapolres Nunukan itu kemudian kembali menendang sebelum kemudian berhenti. Lalu pukulan telak mengarah ke wajah korban hingga terjatuh. Dalam kondisi korban tak berdaya, kapolres masih melayangkan satu kali tendangan lalu menaruh kedua tangannya di pinggang.

Terlihat pula banyak anggota polisi laki-laki datang melihat kejadian itu tanpa ada upaya menghentikan pemukulan. Kemudian seorang perempuan datang dan memegang lengan Kapolres Nunukan sambil menarik pergi.

Penyebab Kapolres Ngamuk

Kejadian itu dibenarkan oleh Kabid Propam Polda Kaltara, Kombes Deary Stone. Menurutnya, korban adalah Bintara di Polres Nunukan. Menurutnya, peristiwa itu dipicu kekesalan AKBP Syaiful Anwar kepada korban. Sebabnya, pada saat Zoom meeting dengan Mabes Polri, gambar dirinya tidak muncul pada layar Zoom.

Baca Juga :  BPK Akan Dalami Spesifik Pasar Pelita Hilir

Kemudian, AKBP Syaiful Anwar mencari korban dengan marah-marah dan mendapati korban sedang menyiapkan acara Baksos Akabri 1999 Peduli. Hingga terjadi rekaman video yang diambil dari CCTV, di mana Kapolres Nunukan memukul korban.

Dicopot dari Jabatan

Akibat tindakan itu, Polda Kaltara kini mencopot jabatan kapolres dari AKBP Syaiful Anwar. Sebab menurut Deary, tindakan kapolres memukul anak buahnya adalah termasuk pelanggaran etik dan harus segera diproses.

"Kabid Propam akan memproses tuntas kasus ini. Karo SDM juga menonaktifkan yang bersangkutan,” katanya dikutip dari bisnis.com, pada Selasa (26/10/2021).

viral di Twitter. Video yang dibagikan salah satu akun ditonton lebih dari 577 ribu kali sejak diunggah Selasa (26/10/2021) pagi. Video itu juga dikomentari lebih dari 2 ribu akun dan diretwet lebih dari 3 ribu kali.

Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV Aula Polres Nunukan yang beredar luas.

Di dalam video terlihat seorang polisi sedang membantu beberapa perempuan memindah meja berisi nasi tumpeng. Pada banner yang terpasan di dinding, ruangan itu hendak digunakan untuk kegiatan bakti sosial.

Tiba-tiba beberapa anggota polisi laki-laki masuk ke dalam ruangan.

Kapolres Nunukan datang dari belakang korban dan kemudian langsung menerjang dan menendang sambil melompat. Korban yang awalnya berdiri sampai terdorong mundur beberapa langkah.

Tak berhenti disitu, AKBP Syaiful Anwar lalu melayangkan tendangan ke badan disusul pukulan ke wajah. Akibatnya, korban yang juga polisi jatuh terduduk.

Baca Juga :  Bawa Kabur Mobil Hampir Seminggu, Residivis Penggelapan Motor Diringku

Kapolres Nunukan itu kemudian kembali menendang sebelum kemudian berhenti. Lalu pukulan telak mengarah ke wajah korban hingga terjatuh. Dalam kondisi korban tak berdaya, kapolres masih melayangkan satu kali tendangan lalu menaruh kedua tangannya di pinggang.

Terlihat pula banyak anggota polisi laki-laki datang melihat kejadian itu tanpa ada upaya menghentikan pemukulan. Kemudian seorang perempuan datang dan memegang lengan Kapolres Nunukan sambil menarik pergi.

Penyebab Kapolres Ngamuk

Kejadian itu dibenarkan oleh Kabid Propam Polda Kaltara, Kombes Deary Stone. Menurutnya, korban adalah Bintara di Polres Nunukan. Menurutnya, peristiwa itu dipicu kekesalan AKBP Syaiful Anwar kepada korban. Sebabnya, pada saat Zoom meeting dengan Mabes Polri, gambar dirinya tidak muncul pada layar Zoom.

Baca Juga :  BPK Akan Dalami Spesifik Pasar Pelita Hilir

Kemudian, AKBP Syaiful Anwar mencari korban dengan marah-marah dan mendapati korban sedang menyiapkan acara Baksos Akabri 1999 Peduli. Hingga terjadi rekaman video yang diambil dari CCTV, di mana Kapolres Nunukan memukul korban.

Dicopot dari Jabatan

Akibat tindakan itu, Polda Kaltara kini mencopot jabatan kapolres dari AKBP Syaiful Anwar. Sebab menurut Deary, tindakan kapolres memukul anak buahnya adalah termasuk pelanggaran etik dan harus segera diproses.

"Kabid Propam akan memproses tuntas kasus ini. Karo SDM juga menonaktifkan yang bersangkutan,” katanya dikutip dari bisnis.com, pada Selasa (26/10/2021).

Terpopuler

Artikel Terbaru