KASONGAN, KALTENGPOS.CO – Seorang operator crane di tongkang Bina Samudera XV bernama Cuk Harto
ditemukan tewas. Pria berusia 48 tahun yang sehari sebelumnya jatuh dari
tongkang tempatnya bekerja dan tenggelam.
Jasadnya baru ditemukan di rakit
pinggir sungai DAS Katingan, tepatnya seberang logpond Dwima Desa Tewang
Kampung Kecamatan Mendawai Kabupaten Katingan, Rabu (26/8) sekitar pukul 11.20
wib
Informasi yang didapat, penemuan
mayat ini bermula ketika seorang warga bernama Budi sedang berjalan menyisiri
rakit kayu diseberang logpond Dwima Desa Tewang Kampung. Ketika itulah dia
menemukan sesosok mayat mengapung disela-sela rakit kayu log.
Melihat hal itu, dia pun langsung
memanggil karyawan ditempat itu, dan petugas dari Polsek Mendawai, serta
Polairud. Dia mana disampaikan, bahwa ada mayat mengapung. Begitu mendapat
laporan, sejumlah petugas dan karyawan perusahaan pun langsung menuju lokasi.
Selanjutnya setelah dicek,
rupanya mayat itu adalah operator cran atas nama Cuk Harto, yang sehari
sebelumnya diduga terjatuh dari tongkang. Selanjutnya mayat dievakuasi, dan
diangkut ke tagboat guna dibawa ke logpond Dwima Desa Tewang Kampung. Setelah
itu baru dibawa kerumah duka.
Kapolres Katingan AKBP Andri
Siswan Ansyah SH SIK MH ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Mendawai Iptu
Wijianto membenarkan penemuan mayat operator cran tersebut. “Dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dari Puskesmas Mendawai tidak ditemukan
tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelasnya.
Bahkan dari hasil kesimpulan
pemeriksaan tim medis ujarnya, korban sebelum tenggelam, diduga mengalami
kejang. Sebab hasil pemeriksaan dokter ujarnya, korban menggigit lidah, dan
anusnya mengeluarkan peces atau kotoran. “Jadi kita sudah melakukan olah
TKP. Korban ditemukan berjarak sekitar 100 meter dari lokasi, atau tempat korban
terjatuh,” ungkapnya.