Site icon Prokalteng

Akun Facebook Gubernur Diduga Dikloning, Ini Kata Kadiskominfo

akun-facebook-gubernur-diduga-dikloning-ini-kata-kadiskominfo

PALANGKA RAYA – Sejak Minggu (26/5/2019) pagi, akun pribadi media
sosial Facebook Gubernur Kalteng Sugianto Sabran diduga telah dikloning oknum
tidak bertanggung jawab.

Oknum tersebut kemudian
mengirimkan pesan kepada sejumlah warganet yang berisi permintaan untuk
membantu kegiatan bakti sosial di sebuah panti asuhan. Peretas juga memberikan
sebuah nomor rekening bank kepada warganet yang dikirimi pesan.

“Ya, diduga akun facebook pak
gubernur telah dikloning. Namun nama yang digunakan sedikit berbeda dengan akun
asli milik gubernur,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian
(Kominfosantik) Provinsi Kalteng, Herson B Aden kepada kaltengpos.co, Minggu
(26/5/2019) siang.

Sejumlah warga net mengaku
mendapat pesan messenger dari akun Sugianto Sabhran.

Namun sedikit berbeda dengan akun
pribadi yang digunakan gubernur, nama yang dipakai pembuat akun kloningan itu
bernama Sugianto Sabhran. Sedangkan akun asli gubernur bernama Sugianto Sabran.

Melalui pesan messenger tersebut,
oknum peretas akun Sugianto Sabhran mengirim mengatakan bahwa sedang ada
kegiata bakti sosial di panti asuhan. Dia juga meminta partisipasi agar bisa
memberikan bantuan kepada panti asuhan tersebut.

Terkait hal itu, Herson mengimbau
warganet agar lebih waspada jika mendapat pesan yang isinya mencurigakan atau
diragukan kebenarannya. Sehingga tidak sampai muncul korban yang dilakukan oleh
oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut.

“Sebaiknya dikroscek dulu. Karena
tidak mungkin pak gubernur meminta-minta kepada warganet untuk menyumbang
dengan cara seperti itu kan,” ujarnya.

Selain itu, untuk menghidari
terjadinya peretasan terhadap akun media sosial, Herson juga mengimbau warganet
agar bisa melakukan pengamanan terhadap informasi-informasi yang diberikan di
akun masing-masing.

“Misalnya seperti email. Kalau
bisa email yang digunakan untuk membuat akun medsos itu jangan ditampilkan
sehingga bisa diketahui orang lain. Karena biasanya paling banyak peretasan itu
dilakukan melalui email atau nomor telepon,” ujarnya.

Kemudian pengguna akun juga
diminta agar secara rutin mengecek keamanan akunnya, terutama password.
“Upayakan password ini kalau bisa diubah secara berkala dan dibuat sedemikian
rupa sehingga tidak mudah ditebak oleh siapa pun,” sebut Herson. (nto)

Exit mobile version