MUARA TEWEH – Satreskrim Polres Barito Utara (Batara) bersama
Polsek Bukit Sawit, Kecamatan Teweh Selatan berhasil menemukan seorang
perempuan pembuang bayi di Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan.
Kapolres Batara AKBP Dodo Hendro
Kusuma SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kristianto Situmeang SIK menyampaikan,
berdasarkan hasil dari olah TKP dan pengumpulan bahan keterangan disekitar TKP,
didapat informasi bahwa ada salah satu warga yang selama ini diduga hamil, dan
beberapa hari sebelum peristiwa penemuan mayat bayi tersebut, jarang keluar
rumah.
“Mendasari informasi
tersebut, kami dari tim gabungan terdiri dari personel Satreskrim dan Polsek
Bukit Sawit, Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 23.50 Wib, menjemput seorang yang
diduga tersangka berinisial NA, Amd.Keb dari tempat tinggal sementara yaitu di
ruang Kelas VI SD Bintang Ninggi II yang berjarak sekitar 30 meter dari rumah
tempat tinggalnya,” kata Kasat Reskrim AKP Kristianto Situmeang SIK, Senin
(25/5).
Perempuan berusia 24 tahun yang
berhasil diamankan tersebut merupakan tenaga honorer di Puskesmas Pembantu Desa
Bintang Ninggi I, alamat Desa Bintang Ninggi II, RT. 05, Kecamatan Teweh
Selatan.
“Dari hasil interogasi secara
intensif, akhirnya tersangka mengakui telah telah membunuh bayi laki-laki yang
baru dilahirkannya pada hari Jumat 22 Mei 2020 sekitar pukul 21.00 Wib, di
rumahnya,” kata Kristianto.
Tersangka menjelaskan, bahwa
selama proses kehamilan, melahirkan dan kemudian pembunuhan terhadap bayi
laki-laki tersebut, karena takut dan malu diketahui kedua orang tuanya.
Peristiwa tersebut, berawal dari
penemuan mayat bayi di Desa Bintang Ninggi II, RT. 05, Kecamatan Teweh Selatan
oleh Hj Rukmiati pada hari Minggu 24 Mei 2020 sekitar pukul 17.10 Wib, dengan
penemuan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki.
“Pada saat saksi Rukmiati
mau memberi makan burung merpati di belakang bangunan sarang burung walet milik
Karmila, saksi mencium bau busuk. Kemudian saksi mencari sumber bau tersebut
dan ternyata saksi melihat bahwa ada kantong plastik yang di kerumuni
lalat,” jelasnya.
Setelah didekati bau busuk
semakin menyengat. Saksi mengira bahwa bau busuk tersebut dari bangkai ayam
yang dibuang oleh warga sekitar TKP.
(Baca juga: Geger di Hari Idulfitri, Bu Haji Temukan Mayat Bayi Membusuk
di Belakang Gedung Walet)
Kemudian saksi mengambil kantong
plastik tersebut menggunakan kayu dan membawa kantong plastik tersebut untuk dibuang
ke arah hutan supaya tidak menimbulkan bau busuk.
Diperjalanan, tiba-tiba plastik
tersebut jatuh dan pada saat mengambil lagi plastik tersebut, melihat ada kaki
yang diduga kaki manusia. Mengetahui hal tersebut, saksi langsung memberitahu
tetangga dan perangkat Desa Bintang Ninggi II. Selanjutnya melaporkan kejadian
tersebut ke Polsek Bukit Sawit.
Penemuan mayat bayi atau orok ini
sempat menggegerkan warga Desa Bintang Ninggi I dan II, Kecamatan Teweh
Selatan.
Mayat bayi tersebut sempat dibawa
ke RSUD Muara Teweh untuk proses visum. Dari hasil keterangan dokter di RSUD
Muara Teweh yang melakukan visum menerangkan bahwa mayat bayi tersebut berjenis
kelamin laki-laki, waktu kematian diperkiran antara 2 sampai dengan tiga hari.
Mayat bayi tersebut dilahirkan dalam usia kehamilan normal. Bagian mulut bayi
tersebut bdisumpel dengan menggunakan gumpalan pembalut wanita.