SAMPIT, KALTENGPOS.CO – Entah apa istilah yang pantas disematkan
kepada ibu kandung dan ayah tiri LE, seorang bocah perempuan yang baru berusia
5 tahun. Anak yang semestinya merasakan belaian kasih sayang orangtuanya itu
justru harus mengalami hal sebaliknya, menderita disiksa.
Mirisnya, akibat kekejaman kedua orangtuanya
itu, LE menderita babak belur di hampir sekujur tubuhnya. Bahkan tangan kirinya
patah.
Tak berhenti hanya sekadar
menyiksa. Ayah tiri dan ibu kandung LE juga berusaha menghilangkan jejak
kekejaman mereka.
Salah seorang saksi yang pertama
kali menemukan LE menuturkan, bocah malang tersebut sebelumnya diantar oleh
tiga orang ke sebuah warung di depan Masjid Al Mustofa Jalan Kopi Selatan, Ketapang,
Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (23/8) pagi, sekitar pukul 10.00
Wib.
Namun saat warga mulai
berdatangan, ketiga orang tersebut kemudian melarikan diri meninggalkan lokasi yang
tidak jauh dari rumah nenek LE.
Saat itu, LE terlihat menahan kesakitan,
dengan tubuh yang lebam/bengkak dan tangan yang nyaris tak bisa dia gerakan.
Kepada warga, LE mengaku dia
diantar orangtuanya untuk pergi ke rumah neneknya. Namun karena sakit akibat
baru mengalami siksaan, LE yang kesakitan tidak mampu berjalan.
“Wajah saya dipukul oleh ayah,
belakang saya ditendang. Perut dan tangan tadi diinjak mama,†tuturnya sambil
menahan sakit.
Warga pun langsung melaporkan
kejadian ini ke pihak kepolisian setempat serta membawa korban ke rumah sakit
untuk diberikan perawatan
Kapolres Kotim AKBP Harris Jakin
yang dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Ia mengaku telah menerima laporan
adanya kasus penganiayaan anak dibawah umur yang dilakukan oleh orang
terdekatnya. “Saya menyatakan prihatin atas kejadian ini. Saya juga
berjanji akan mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap anak ini. Serta akan
menangkap kedua pelaku secepatnya,” ujarnya.
Kapolres juga nampak datang
menjenguk bocah malang yang disiksa oleh ibu dan ayah tirinya tersebut di rumah
sakit.
Saat ini korban menjalani
perawatan di RSUD Dr. murjani Sampit. Serta akan diberikan pengobatan
psikologis untuk memulihkan trauma yang dialaminya.