26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Bisa Ekstrak 72 Sampel, Sehari Bisa Tiga Kali Ekstraksi

PALANGKA
RAYA

– Laboratorium Polymerace Chain Reaction (PCR) Dhira Brata yang berada di Rumah
Sakit Bhayangkara Palangka Raya, akan segera turut andil dalam penanganan
Covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah.

Untuk mendukung program dan kebijakan
Pemerintah Daerah (Pemda). Polda Kalimantan Tengah melalui Bidang Kedokteran
dan Kesehatan (Biddokes) membantu penanganan Covid-19 dengan mendirikan
laboratorium PCR berikut alat PCR yang baru di launchingnya.

Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi
Parsetyo menuturkan walau agak sedikit berbeda dengan alat PCR yang berada di
RS Doris Sylvanus dan RSUD Kota Palangka Raya. Adanya alat PCR ini bisa
memberikan kontribusi secara maksimal untuk mendukung program Pemerintah dalam
memutus mata rantai Covid-19.

Baca Juga :  KPK Geledah Kediaman Bupati Lingga Terkait Suap Penerbitan IUP

“Alat PCR yang ada bisa mengekstrak 72
sampel dengan lama waktu kurang lebih dua jam. Maksimal dalam sehari bisa tiga
kali proses ekstraksi. Tidak bisa lebih dari itu karena kita masih menggunakan
semi manual,” ujar Kapolda didampingi Sekda Kalteng Fahrizal Fitri dan
Kabiddokes Kombes Pol Danang Pamudji saat peresmian laboratorium Dhira Brata,
Selasa (14/7).

Alat PCR milik Polda Kalteng seharga 2 Miliar
tersebut nantinya akan menambah jumlah alat PCR di Kalteng. Sebelumnya
penambahan alat PCR di Kalteng diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo
baru-baru ini.

“Kita akan melakukan kegiatan secara
agresif. Apabila orang tersebut positif bisa kita tangani secara tepat,”
kata Kapolda.

Baca Juga :  Geger, Warga Puruk Cahu Temukan Tengkorak Manusia di Hutan Belakang Pe

Sedangkan laboratorium Dhira Brata yang baru
di resmikan Selasa (13/7) memiliki 4 ruangan yang memiliki fungsi
masing-masing.  Ada ruangan master mix
room, yang berfungsi untuk mencampur reagen dan running sample.

Preparation Room dan
Extraction Room memiliki fungsi yang sama yakni untuk mengekstrak RNA untuk
kemudian di pindahkan ke mix room.  Dan
Sterilization Room untuk membuang limbah seluruh sample dan memsatikan tidak
terbuang secara sembarangan. Nantinya selain Anggota Polri, ini juga akan
digunakan untuk melayani masyarakat.

PALANGKA
RAYA

– Laboratorium Polymerace Chain Reaction (PCR) Dhira Brata yang berada di Rumah
Sakit Bhayangkara Palangka Raya, akan segera turut andil dalam penanganan
Covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah.

Untuk mendukung program dan kebijakan
Pemerintah Daerah (Pemda). Polda Kalimantan Tengah melalui Bidang Kedokteran
dan Kesehatan (Biddokes) membantu penanganan Covid-19 dengan mendirikan
laboratorium PCR berikut alat PCR yang baru di launchingnya.

Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi
Parsetyo menuturkan walau agak sedikit berbeda dengan alat PCR yang berada di
RS Doris Sylvanus dan RSUD Kota Palangka Raya. Adanya alat PCR ini bisa
memberikan kontribusi secara maksimal untuk mendukung program Pemerintah dalam
memutus mata rantai Covid-19.

Baca Juga :  KPK Geledah Kediaman Bupati Lingga Terkait Suap Penerbitan IUP

“Alat PCR yang ada bisa mengekstrak 72
sampel dengan lama waktu kurang lebih dua jam. Maksimal dalam sehari bisa tiga
kali proses ekstraksi. Tidak bisa lebih dari itu karena kita masih menggunakan
semi manual,” ujar Kapolda didampingi Sekda Kalteng Fahrizal Fitri dan
Kabiddokes Kombes Pol Danang Pamudji saat peresmian laboratorium Dhira Brata,
Selasa (14/7).

Alat PCR milik Polda Kalteng seharga 2 Miliar
tersebut nantinya akan menambah jumlah alat PCR di Kalteng. Sebelumnya
penambahan alat PCR di Kalteng diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo
baru-baru ini.

“Kita akan melakukan kegiatan secara
agresif. Apabila orang tersebut positif bisa kita tangani secara tepat,”
kata Kapolda.

Baca Juga :  Geger, Warga Puruk Cahu Temukan Tengkorak Manusia di Hutan Belakang Pe

Sedangkan laboratorium Dhira Brata yang baru
di resmikan Selasa (13/7) memiliki 4 ruangan yang memiliki fungsi
masing-masing.  Ada ruangan master mix
room, yang berfungsi untuk mencampur reagen dan running sample.

Preparation Room dan
Extraction Room memiliki fungsi yang sama yakni untuk mengekstrak RNA untuk
kemudian di pindahkan ke mix room.  Dan
Sterilization Room untuk membuang limbah seluruh sample dan memsatikan tidak
terbuang secara sembarangan. Nantinya selain Anggota Polri, ini juga akan
digunakan untuk melayani masyarakat.

Terpopuler

Artikel Terbaru