MUARA TEWEH- Akhir
bulan November ini, tempat prostitusi di Lembah Duren Muara Teweh-Puruk Cahu Km
3,5 atau yang lebih dikenal dengan Merong dipastikan ditutup. Tanggal penutupan
sudah diputuskan oleh pihak Pemerintah kabupaten Batara beserta aparat
kepolisian, Kodim 1013/Muara Teweh, tokoh masyarakat dan pemilik wisma itu
sendiri.
“Dapat
dipastikan lokalisasi prostitusi yang berada di Lembah Duren, akan ditutup 26-
28 November ini,” ungkap Kadinsos PMD Kabupaten Batara, Eveready Noor.
Sebelum dilakukan
eksekusi mengenai penutupan lokalisasi tersebut, pemkab akan mengundang kembali
unsur FKPD dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh instansi terkait. Untuk
sama-sama menggelar deklarasi penutupan tempat lokalisasi prostitusi.
“Menjadi
harapan besar bagi kita semua, seluruh komponen masyarakat dapat mendukung
proses penutupan lokalisasi prostitusi ini. Juga sepakat, untuk tidak membuka
kegiatan serupa di manapun dan kapan pun,”tegasnya.
Dikatakannya lebih
lanjut, pihaknya selain melakukan penutupan lokalisasi tersebut. Juga akan
memulangkan para pekerja seks komersial (PSK). Di mana, pemkab akan membiayai
seluruh transportasi para PSK mulai dari angkutan Muara Teweh- Banjarmasin,
bahkan tiket pesawat.
“Selain itu,
para PSK juga akan mendapatkan bantuan uang Rp5,5 juta per orang, dan itu akan
dimasukan ke dalam rekening bank milik mereka langsung,” jelasnya.
Namun sangat
disayangkan, fasilitas yang sudah diberikan pemerintah, nampaknya tidak cukup
memuaskan para PSK. Pasalnya, dari jumlah 160 orang penghuni yang berprofesi
sebagai PSK, yang bersedia dipulangkan dan didampingi oleh petugas dari pemkab
hanya 15 orang dan 145 PSK enggak mau dipulangkan.(adl/ram)