28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Tak Dapat Utangan Untuk Beli Miras, Dorinus Bunuh Sepupu

PANGKALAN BUN-Hanya karena
tidak terima atau sakit hati, Dorinus (25) diduga nekat membunuh Etnis Susanti
atau Yumi (38), yang tak lain kakak sepupunya. Nyawa korban melayang usai
ditusuk di dada sebelah kirinya.

Perempuan yang
juga karyawan PT Korintiga Hutan Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara ini ditemukan
tewas bersimbah darah di depan rumahnya sendiri, dengan pisau yang masih
menancap di tubuhnya.

Kapolres Kobar
AKBP E Dharma B Ginting mengatakan, ia mengapresiasi jajarannya yang berhasil
mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Pasalnya mereka dapat mengungkap sebelum
1×24 jam. Pelaku ditangkap di salah satu kamp warga yang jaraknya cukup jauh
dari lokasi kejadian. Dan pada saat ditangkap langsung mengakui perbuatannya, dan
mengaku melakukan secara spontan.

“Pelaku
sudah kami tahan dan proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami sudah
melakukan pra rekonstruksi untuk memastikan pengakuan pelaku,” katanya,
kemarin.

Baca Juga :  Pengedar Sabu Ditangkap, Ini Barbuk yang Diamankan

Diduga pelaku
tega menghabisi nyawa Yumi karena karena sakit hati. Pada malam kejadian, saat
itu ia menenggak minuman keras (miras) jenis tuak di salah satu warung di sekitar
desa setempat. Karena merasa kurang, akhirnya pelaku mencari uang pinjaman
dengan mendatangi korban di rumahnya. Kedatangan pelaku, ingin meminjam uang
untuk membeli miras.

Diduga dengan
kondisi terpengaruh miras dan sempoyongan tersebut, pelaku berusaha meyakini kakak
sepupunya yang saat itu berada di rumah. Bukannya mendapat uang pinjaman,
pelaku diduga mendapatkan makian dan hinaan. “Korban menyampaikan, bahwa
laki-laki (pelaku, red) nggak punya malu, masa pinjam uang sama perempuan.
Karena sakit hati pelaku langsung pergi ke dapur mengambil pisau,” ujar kapolres
saat pra rekonstruksi.

Baca Juga :  Razia Gabungan Amankan Ratusan Produk Kedaluwarsa

Usai mengambil
pisau, pelaku melihat korban masih marah-marah, dan masuk ke kamar. Diduga karena
sudah emosi dan pengaruh tuak, pelaku masuk ke dalam kamar. Sontak korban kaget,
dan berusaha bangun. Belum sempat berdiri, korban diduga diserang menggunakan
pisau yang diambil dari dapur. Usai menusuk, pelaku pun langsung kabur lewat
pintu bagian belakang.

Usai ditusuk,
korban pun sempat berteriak minta tolong. Hanya saja, warga tak menduga jika
ternyata malam itu korban ditusuk sepupunya sendiri. “Saya langsung kabur,”
kata Dorinus.

Sebelumnya,
warga sekitar menemukan Yumi tewas bersimbah darah di depan rumahnya.
Ironisnya, pada saat ditemukan, pisau yang diduga untuk membunuh korban masih
tertancap di bagian kiri dadanya, Minggu (8/3). (son/ami/nto)

PANGKALAN BUN-Hanya karena
tidak terima atau sakit hati, Dorinus (25) diduga nekat membunuh Etnis Susanti
atau Yumi (38), yang tak lain kakak sepupunya. Nyawa korban melayang usai
ditusuk di dada sebelah kirinya.

Perempuan yang
juga karyawan PT Korintiga Hutan Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara ini ditemukan
tewas bersimbah darah di depan rumahnya sendiri, dengan pisau yang masih
menancap di tubuhnya.

Kapolres Kobar
AKBP E Dharma B Ginting mengatakan, ia mengapresiasi jajarannya yang berhasil
mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Pasalnya mereka dapat mengungkap sebelum
1×24 jam. Pelaku ditangkap di salah satu kamp warga yang jaraknya cukup jauh
dari lokasi kejadian. Dan pada saat ditangkap langsung mengakui perbuatannya, dan
mengaku melakukan secara spontan.

“Pelaku
sudah kami tahan dan proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami sudah
melakukan pra rekonstruksi untuk memastikan pengakuan pelaku,” katanya,
kemarin.

Baca Juga :  Pengedar Sabu Ditangkap, Ini Barbuk yang Diamankan

Diduga pelaku
tega menghabisi nyawa Yumi karena karena sakit hati. Pada malam kejadian, saat
itu ia menenggak minuman keras (miras) jenis tuak di salah satu warung di sekitar
desa setempat. Karena merasa kurang, akhirnya pelaku mencari uang pinjaman
dengan mendatangi korban di rumahnya. Kedatangan pelaku, ingin meminjam uang
untuk membeli miras.

Diduga dengan
kondisi terpengaruh miras dan sempoyongan tersebut, pelaku berusaha meyakini kakak
sepupunya yang saat itu berada di rumah. Bukannya mendapat uang pinjaman,
pelaku diduga mendapatkan makian dan hinaan. “Korban menyampaikan, bahwa
laki-laki (pelaku, red) nggak punya malu, masa pinjam uang sama perempuan.
Karena sakit hati pelaku langsung pergi ke dapur mengambil pisau,” ujar kapolres
saat pra rekonstruksi.

Baca Juga :  Razia Gabungan Amankan Ratusan Produk Kedaluwarsa

Usai mengambil
pisau, pelaku melihat korban masih marah-marah, dan masuk ke kamar. Diduga karena
sudah emosi dan pengaruh tuak, pelaku masuk ke dalam kamar. Sontak korban kaget,
dan berusaha bangun. Belum sempat berdiri, korban diduga diserang menggunakan
pisau yang diambil dari dapur. Usai menusuk, pelaku pun langsung kabur lewat
pintu bagian belakang.

Usai ditusuk,
korban pun sempat berteriak minta tolong. Hanya saja, warga tak menduga jika
ternyata malam itu korban ditusuk sepupunya sendiri. “Saya langsung kabur,”
kata Dorinus.

Sebelumnya,
warga sekitar menemukan Yumi tewas bersimbah darah di depan rumahnya.
Ironisnya, pada saat ditemukan, pisau yang diduga untuk membunuh korban masih
tertancap di bagian kiri dadanya, Minggu (8/3). (son/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru