25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Pekerja Bangunan Disambar Petir Saat Berdoa dan Meninggal Dalam Posisi

PALANGKA RAYA – Seorang pekerja
bangunan bernama Ahmad Yamani (27), Kamis (9/1/2020) petang tewas akibat
disambar petir. Peristiwa tragis itu terjadi ketika korban dan kakaknya, Anang
berteduh saat hujan mulai turun di kawasan Jalan Yos Sudarso ujung.

Dua kakak beradik itu baru saja pulang usai bekerja sebagai pekerja
pembuatan jembatan di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut Anang, ketika hujan yang disertai kilat dan petir mulai turun,
keduanya yang pulang mengendarai sepeda motor kemudian berhenti untuk berteduh
dibawah sebuah tenda salah satu warung yang ada di kawasan pusat kuliner Kota
Cantik tersebut.

“Sebelum disambar petir, adik saya seperti sedang berdoa dan melihat ke
arah langit. Tidak berapa lama tiba-tiba kilatan petir menyambar dan menembus
tenda serta langsung mengenai dada adik saya, hingga membuatnya jatuh
terpental,” tutur Anang, sambil terisak menahan tangis kesedihan.

Baca Juga :  Kasus Penyekapan Pulomas, Korban Diduga Dipukul hingga Disundut Rokok

Ketika terpental usai disambar petir, lanjut Anang, adiknya jatuh
tertetelungkup dalam posisi seperti orang tengah bersujud.

Dalam kondisi panik, Anang kemudian memeriksa kondisi sang adik yang saat
itu cukup mengenaskan. “Saat saya periksa waktu itu tubuhnya masih berasap. Dia
jatuh ke tanah dalam posisi seperti orang sujud,” ujarnya.

Kondisi cuaca di Kota Palangka Raya dalam beberapa waktu terakhir memang
kerap turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan tak jarang,
hujan yang turun disertai kilat dan petir yang cukup membahayakan.
(ard/nto)

PALANGKA RAYA – Seorang pekerja
bangunan bernama Ahmad Yamani (27), Kamis (9/1/2020) petang tewas akibat
disambar petir. Peristiwa tragis itu terjadi ketika korban dan kakaknya, Anang
berteduh saat hujan mulai turun di kawasan Jalan Yos Sudarso ujung.

Dua kakak beradik itu baru saja pulang usai bekerja sebagai pekerja
pembuatan jembatan di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut Anang, ketika hujan yang disertai kilat dan petir mulai turun,
keduanya yang pulang mengendarai sepeda motor kemudian berhenti untuk berteduh
dibawah sebuah tenda salah satu warung yang ada di kawasan pusat kuliner Kota
Cantik tersebut.

“Sebelum disambar petir, adik saya seperti sedang berdoa dan melihat ke
arah langit. Tidak berapa lama tiba-tiba kilatan petir menyambar dan menembus
tenda serta langsung mengenai dada adik saya, hingga membuatnya jatuh
terpental,” tutur Anang, sambil terisak menahan tangis kesedihan.

Baca Juga :  Kasus Penyekapan Pulomas, Korban Diduga Dipukul hingga Disundut Rokok

Ketika terpental usai disambar petir, lanjut Anang, adiknya jatuh
tertetelungkup dalam posisi seperti orang tengah bersujud.

Dalam kondisi panik, Anang kemudian memeriksa kondisi sang adik yang saat
itu cukup mengenaskan. “Saat saya periksa waktu itu tubuhnya masih berasap. Dia
jatuh ke tanah dalam posisi seperti orang sujud,” ujarnya.

Kondisi cuaca di Kota Palangka Raya dalam beberapa waktu terakhir memang
kerap turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan tak jarang,
hujan yang turun disertai kilat dan petir yang cukup membahayakan.
(ard/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru