28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ziarah ke Makam Sultan Hasanuddin dan Diponegoro

MAKASSAR, PROKALTENG.CO  – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Provinsi Kalteng) H. Nuryakin melakukan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa, Makassar, Jumat (28/4/2023).

Sekda H. Nuryakin didampingi Ketua MUI Kabupaten Gowa KH. Abu Bakar Paka. Setibanya di makam, Sekda Kalteng bersama Ketua MUI Gowa berdoa di samping makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin.

Dikutip dari Gramedia Blog, berdasarkan daftar raja-raja Gowa yang dimuat dalam buku Islamisasi Kerajaan Gowa Abad XVI sampai Abad XVII yang ditulis oleh Ahmad M. Sewang, Sultan Hasanuddin merupakan Raja Gowa ke-16, atau Sultan Gowa ke-3 sejak kerajaan ini mulai memeluk Islam. Hasanuddin lahir di Gowa pada 12 Januari 1631 dengan nama Muhammad Bakir I. Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Atas keberaniannya melawan penjajah Belanda, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten yang artinya Ayam Jantan dari Timur.

Baca Juga :  Hore!!!, Pulang Pisau Kebagian 12 Ekor Sapi Kurban dari Pemprov Kalten

Sultan Hasanudin dimakamkan di Kompleks Pemakaman yang di Jalan Palantikang, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Usai melakukan ziarah di makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin, Sekda H. Nuryakin melakukan ziarah ke makam Pangeran Dipenegoro di Kampung Jawa, Makassar. Tampak dengan atap pelindung yang tinggi makam Dipenogoro berdampingan dengan makam istrinya, serta empat anaknya.

Kepada MMCKalteng, Sekda H. Nuryakin menyampaikan ziarah ke makam pahlawan bukan sekedar menghormati perjuangannya, lebih dari itu bagaimana kita mampu memetik makna perjuangan tersebut, menjadi spirit dalam berbangsa dan bernegara.

“Perjuangan tanpa pamrih, tulus dan ikhlas berkorban harta hingga nyawa, semangat itu seyogianya kita jewantahkan dan kita rawat untuk diimplementasikan dalam dimensi perjuangan saat ini, yaitu membangun,” ucapnya.

Baca Juga :  Harga Bervariasi, Stok Beras Tersedia Cukup

Lebih lanjut Nuryakin berkata, di era serba modern saat ini jangan sampai kebanggan kita terhadap pahlawan menjadi tergerus.

“Era teknologi informasi, jangan sampai kita melupakan jejak sejarah pendahulu kita, terutama generasi muda. Sebagian generasi muda lebih hapal nama-nama bintang K-Pop ketimbamg pahlawan pendiri bangsa ini” pungkasnya. (pri/mmckalteng)

MAKASSAR, PROKALTENG.CO  – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Provinsi Kalteng) H. Nuryakin melakukan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa, Makassar, Jumat (28/4/2023).

Sekda H. Nuryakin didampingi Ketua MUI Kabupaten Gowa KH. Abu Bakar Paka. Setibanya di makam, Sekda Kalteng bersama Ketua MUI Gowa berdoa di samping makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin.

Dikutip dari Gramedia Blog, berdasarkan daftar raja-raja Gowa yang dimuat dalam buku Islamisasi Kerajaan Gowa Abad XVI sampai Abad XVII yang ditulis oleh Ahmad M. Sewang, Sultan Hasanuddin merupakan Raja Gowa ke-16, atau Sultan Gowa ke-3 sejak kerajaan ini mulai memeluk Islam. Hasanuddin lahir di Gowa pada 12 Januari 1631 dengan nama Muhammad Bakir I. Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Atas keberaniannya melawan penjajah Belanda, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten yang artinya Ayam Jantan dari Timur.

Baca Juga :  Hore!!!, Pulang Pisau Kebagian 12 Ekor Sapi Kurban dari Pemprov Kalten

Sultan Hasanudin dimakamkan di Kompleks Pemakaman yang di Jalan Palantikang, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Usai melakukan ziarah di makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin, Sekda H. Nuryakin melakukan ziarah ke makam Pangeran Dipenegoro di Kampung Jawa, Makassar. Tampak dengan atap pelindung yang tinggi makam Dipenogoro berdampingan dengan makam istrinya, serta empat anaknya.

Kepada MMCKalteng, Sekda H. Nuryakin menyampaikan ziarah ke makam pahlawan bukan sekedar menghormati perjuangannya, lebih dari itu bagaimana kita mampu memetik makna perjuangan tersebut, menjadi spirit dalam berbangsa dan bernegara.

“Perjuangan tanpa pamrih, tulus dan ikhlas berkorban harta hingga nyawa, semangat itu seyogianya kita jewantahkan dan kita rawat untuk diimplementasikan dalam dimensi perjuangan saat ini, yaitu membangun,” ucapnya.

Baca Juga :  Harga Bervariasi, Stok Beras Tersedia Cukup

Lebih lanjut Nuryakin berkata, di era serba modern saat ini jangan sampai kebanggan kita terhadap pahlawan menjadi tergerus.

“Era teknologi informasi, jangan sampai kita melupakan jejak sejarah pendahulu kita, terutama generasi muda. Sebagian generasi muda lebih hapal nama-nama bintang K-Pop ketimbamg pahlawan pendiri bangsa ini” pungkasnya. (pri/mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru