PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO — Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi memperbarui nota kesepahaman (MoU) dengan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya untuk memperkuat penyiapan SDM Kalimantan Tengah menuju pasar kerja luar negeri. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mengejar target nasional penyiapan 500 ribu tenaga kerja global.
Menteri P2MI, Mukhtarudin, yang hadir bersama Wakil Gubernur Kalteng dan Wali Kota Palangka Raya, menegaskan bahwa pembaruan MoU ini menjadi fondasi penting sebelum masuk ke Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih teknis.
“MoU ini nanti akan ditindaklanjuti dengan PKS. Dengan kerja sama ini, sinergi antara P2MI dan Poltekkes semakin kuat, khususnya dalam menyiapkan lulusan untuk mengisi pasar kerja luar negeri, terutama perawat,” ujar Mukhtarudin saat diwawancara di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Jalan G. Obos, Kamis (27/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa penguatan kolaborasi tersebut merupakan bagian dari arahan Presiden RI melalui Program Quick Win dalam menyiapkan 500 ribu tenaga kerja global. Rinciannya, 300 ribu berasal dari jalur SMK go global dan 200 ribu dari masyarakat umum.
“SDM ini harus benar-benar kita siapkan, bukan hanya dari sisi pengetahuan, tapi juga kemampuan bahasa asing karena mereka akan bekerja di luar negeri,” ungkapnya.
Mukhtarudin menambahkan bahwa peluang kerja luar negeri bagi masyarakat Kalteng sangat terbuka. Selain tenaga kesehatan, sektor manufaktur juga membutuhkan welder atau tukang las, serta sopir truk profesional.
Dengan diperbaruinya MoU ini, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya diharapkan menjadi salah satu institusi pendidikan yang mampu mencetak lulusan bersertifikat dan berdaya saing internasional. (adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO — Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi memperbarui nota kesepahaman (MoU) dengan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya untuk memperkuat penyiapan SDM Kalimantan Tengah menuju pasar kerja luar negeri. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mengejar target nasional penyiapan 500 ribu tenaga kerja global.
Menteri P2MI, Mukhtarudin, yang hadir bersama Wakil Gubernur Kalteng dan Wali Kota Palangka Raya, menegaskan bahwa pembaruan MoU ini menjadi fondasi penting sebelum masuk ke Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih teknis.
“MoU ini nanti akan ditindaklanjuti dengan PKS. Dengan kerja sama ini, sinergi antara P2MI dan Poltekkes semakin kuat, khususnya dalam menyiapkan lulusan untuk mengisi pasar kerja luar negeri, terutama perawat,” ujar Mukhtarudin saat diwawancara di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Jalan G. Obos, Kamis (27/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa penguatan kolaborasi tersebut merupakan bagian dari arahan Presiden RI melalui Program Quick Win dalam menyiapkan 500 ribu tenaga kerja global. Rinciannya, 300 ribu berasal dari jalur SMK go global dan 200 ribu dari masyarakat umum.
“SDM ini harus benar-benar kita siapkan, bukan hanya dari sisi pengetahuan, tapi juga kemampuan bahasa asing karena mereka akan bekerja di luar negeri,” ungkapnya.
Mukhtarudin menambahkan bahwa peluang kerja luar negeri bagi masyarakat Kalteng sangat terbuka. Selain tenaga kesehatan, sektor manufaktur juga membutuhkan welder atau tukang las, serta sopir truk profesional.
Dengan diperbaruinya MoU ini, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya diharapkan menjadi salah satu institusi pendidikan yang mampu mencetak lulusan bersertifikat dan berdaya saing internasional. (adr)