PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah
Provinsi Kalteng melalui Dinas Sosial Privinsi kembali menyalurkan bantuan
sosial (bansos) secara spesifik untuk anak panti asuhan dan anak terlantar di
Bumi Tambun Bungai. Pasalnya mereka juga termasuk kalangan yang harus
diperhatikan pemerintah.
“Kepedulian dan
perhatian Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran kepada rakyatnya yang terdampak
pandemi Covid-19 tidak pernah surut dan bahkan semakin fokus,” kata Plt
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng dr Rian Tangkudung kepada Kalteng Pos,
Rabu (23/9).
Dia menjelaskan, launching bantuan sosial Pemerintah
Provinsi Kalteng saat itu bagikan kepada 1.000 anak terlantar di Luar Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Masing-masing mendapatkan Rp500 ribu.
“Penyaluran dilakukan
tiga kali dengan total masing-masing orang sebesar Rp 1.500.000 melalui Bank
Kalteng,” ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Kalteng tersebut.
Selain itu, Pemprov Kalteng
juga melakukan launching bantuan sosial untuk 750 anak terlantar dalam LKSA
berupa paket bahan pangan masing-masing senilai Rp200 ribu.
“Penyalurannya sebanyak
tiga kali dengan total masing-masing orang sebesar Rp450 ribu melalui Perum
Bulog,” katanya.
Dijelaskan Rian, Gubernur
Kalteng memberikan 4 jenis bansos yang bersifat spesifik kepada empat kelompok
masyarakat terdampak pandemi Covid-19, yaitu anak di panti asuhan,
anak yang perlu bantuan tapi di luar panti, kelompok lansia dan kelompok
penyandang disabilitas.
Khusus untuk anak di dalam
panti mendapat bahan pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog Divisi Regional
Kalteng. Sedangkan 3 kelompok lainnya mendapat uang tunai
sebesar Rp500 ribu.
“Semua mendapatkan sebanyak 3
kali yaitu pada bulan September, Oktober dan November,â€
sebut Rian.
Jumlah
Bansos Tahap II yang Sudah Disalurkan Pemerintah Provinsi
1. Anak Panti Asuhan (36
Panti Asuhan): 750 orang
2. Anak di luar panti: 1.000
orang
3. Lansia: 1.150 orang
4.Penyandang Disabilitas:
1.700 orang.
Sumber:
Dinsos Kalteng