Site icon Prokalteng

Siaga Karhutla, Kalteng Dapat Jatah Bantuan 2 Helikopter

Persiapan proses hujan buatan dari BNBP Pusat dalam menangani Karhutla di wilayah Provinsi Kalteng pada tahun 2011 silam. (FOTO DOK HENDRY PRIE/PROKALTENG.CO)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Saat ini Pemerintah Provinsi Kalteng terus gencar dan fokus menangani pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan dengan menerapkan siaga karhutla. Begitu juga dengan jenis bencana alam lainnya.

Hal tersebut ditekankan oleh Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, Sabtu (20/5/2023) malam.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan siaga karhutla, baik dari segi kesiapan personel hingga kepada sarana dan prasarana serta pendanaan.

“Kami juga telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Saat ini menunggu arahan dari pimpinan kapan dilaksanakannya status siaga darurat serentak di Provinsi Kalteng. Sehingga kami membuat surat terhadap BNPB pusat untuk diusulkan agar dibuatkan hujan buatan,”katanya, Sabtu (20/5/2023) malam.

Dirinya menegaskan bahwa di beberapa kabupaten dan kota sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Beberapa kabupaten tersebut, lanjutnya adalah Lamandau, Sukamara, Barito Selatan dan Kota Palangka Raya.

“Saat ini, kita di Provinsi Kalteng ini mendapatkan jatah dua helicopter. Satu water bombing dan satu untuk patroli. Namun, masih terjadi turun hujan, ini masih menjadi pertimbangan. Apabila, sudah ditetapkan sebagai status siaga darurat serentak, maka ditambah menjadi tiga helikopter,”ujarnya.

Dia menambahkan dalam kasus karhutla ini, sudah tentu menjadi tanggung jawab bersama. Khususnya dalam melakukan pencegahan sejak dini melalui sosialisasi, imbauan langsung kepada masyarakat.

Koordinasi dengan relawan dalam pengumpulan data update kondisi daerah rawan karhutla, dikatakannya sangat penting dilakukan. Tentunya dengan bekerja sama TNI/Polri maupun relawan kebencanaan lainnya. Itu semua agar penanggulangan bencana dapat berjalan dengan baik. 






Reporter: Marini
Exit mobile version