PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Perpustakaan
Nasional (Perpusnas) pada Selasa (15/9) telah mengukuhkan Bunda Literasi (BL)
Kalteng yang dipangku oleh Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran.
Dalam kesempatan yang sama,
Sekda Kalteng Fahrizal Fitri atas nama Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga mengukuhkan
Duta Baca (DB) Kalteng. Tujuan adanya BL dan DB ini sebagai role model dan
motor penggerak dalam menumbuhkembangkan kegemaran membaca di masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) Kalteng Sri Widanarni mengatakan,
dengan adanya BL dan DB diharapkan bisa berperan aktif dalam mengkampanyekan, mempromosikan
dan mengedukasi masyarakat luas.
“Sehingga kegemaran membaca
di Bumi Tambun Bungai ini akan semakin meningkat,†katanya, Kamis (17/9).
Diungkapkannya, setelah
pengukuhan BL dan DB ini langkah ke depan yakni, bunda literasi dan Dispursip
Kalteng segera berkoordinasi untuk penyusunan program kerja ke depan.
Sedangkan untuk duta baca,
dilakukan penandatanganan MoU dengan Dispursip Kalteng.
“MoU ini guna bersinergi
dalam memasyarakatkan gerakan Kalteng membaca, selanjutnya menyusun program
kerja bersama Dispursip dalam membangun kesadaran dan komitmen penting
perpustakaan dalam membudayakan gemar membaca di Kalteng,†ungkapnya kepada
Kalteng Pos.
Sementara itu, Duta Baca
Kalteng terpilih kategori dewasa Glory Kriswantara mengatakan, terpilihnya dirinya sebagai Duta
Baca Kalteng tentunya suatu amanah dan tanggung jawab. Khususnya menarik
minat masyarakat untuk membaca ke perpustakan dan juga membantu pemerintah
daerah Kalteng mewujudkan gerakan Kalteng Membaca.
“Hadirnya duta baca
diharapkan dapat menjadi role mode dan membantu pemerintah mengkampanyekan
budaya gemar membaca,†katanya.
Namun, lanjut dia, sejatinya
tugas besar ini bukan hanya diemban oleh individu atau instansi tertentu saja,
tapi oleh seluruh masyarakat. Langkah awal yang akan dilakukan yakni mendukung
budaya gemar membaca di Bumi Tambun Bungai.
“Dengan mulai aktif membaca
buku-buku yang tentunya berkualitas agar memperoleh pengetahuan yang bermakna,â€
tegasnya.
Membaca, tambah Glory, boleh
dari mana saja dan media apa pun. Pemerintah telah memfasilitasi dan akan terus
mendukung melalui ketersediaan bahan bacaan di perpustakaan dan lainnya.
“Tinggal minat bacalah yang
terus menerus akan kami dorong agar meningkat. Membaca adalah wahana penyerapan
informasi sebagai bentuk investasi diri dalam memperoleh pengetahuan,â€
pungkasnya.