PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menganggarkan dana tak terduga mencapai Rp20 miliar. Dana itu termasuk kesiapsiagaan
menghadapi musim kemarau di 2020 ini.
Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran menyebutkan dana tersebut dianggarkan hanya untuk keperluanPemprov saja.
Tetapi, pihaknya menyebut tidak
menutup kemungkinan dana itu juga akan disalurkan kepada kabupaten/kota yang
dianggap memerlukan dana bantuan dari Pemprov Kalteng. Lantaran, untuk daerah
sendiri sudah memiliki anggaran yang masuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) masing-masing.
“Dana Rp20 miliar itu kami
anggarkan untuk kesiapsiagaan adanya bencana pada 2020, untuk kabupaten/kota
mereka memiliki anggaran sendiri di APBDnya, tetapi tidak menutup kemungkinan
dana dari provinsi juga akan masuk nantinya,†kata Sugianto di Kantor Gubernur
Kalteng, belum lama ini.
Diungkapkannya, untuk
kabupaten/kota sudah ada beberapa yang menganggarkan dengan dana yang cukup
besar capai Rp2 hingga Rp3 miliar. Tetapi, pihaknya menyebut agar angka itu
masih bisa ditingkatkan lagi mencapai Rp5 miliar.
“Kabupaten/kota jangan hanya
bergantung pada provinsi atau pusat, apalagi daerah yang memiliki dampak
karhutla setiap tahunnya,†ungkapnya, kepada awak media.
Misal saja, lanjutnya, Kota
Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) merupakan kabupaten/kota yang
memiliki rentetan cerita karhutla yang selalu terjadi setiap tahunnya. “Saya
berharap daerah-daerah tersebut dapat anggarkan dana tak terduga semaksimal
mungkin,†tegasnya.
Selain itu, Sugianto menegaskan
agar pencegahan karhutla di 2020 ini lebih siap dari tahun-tahun sebelumnya.
Jangan sampai, lanjutnya, ketika sudah terjadi kebakaran dan hotspot menyebar
baru dilakukan tindakan. “Saya minta dua atau tiga bulan sebelum musim kemarau
sudah dilakukan tindakan untuk pencegahan karhutla di 2020 ini,†ucap Sugianto.
Orang nomor satu di Kalteng ini
menyebutkan bahwa dalam pencegahan karhutla ini tidak dapat dilakukan oleh
salah satu atau beberapa pihak saja. Melainkan, perlu libatkan beberapa tokoh
seperti kepala desa, tokoh adat, masyarakat peduli api (MPA), TNI, Polri dan
masyarakat secara umum.
“Mereka (pihak-pihak,red)
tersebut harus menyatu dalam rangka menyosialisasikan pencegahan karhutla di
2020 ini,†pungkasnya. (abw/ari/nto)