26.1 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Kendalikan Inflasi Kalteng dengan Sinergitas

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin (20/3/2023). Rakor ini dipimpin Irjen Kemendagri Tomsi Tohir.

Pada kesempatan itu Tomsi meminta agar seluruh stakeholders memberikan solusi bagi daerah yang kekurangan pasokan bahan pokok. “Kami sudah menerima data-data kebutuhan daerah, hari ini akan kita bahas bagaimana solusi untuk memenuhi kekurangan pasokan tersebut,” kata Tomsi, dikutip dari mmckalteng.

Lebih lanjut ia menambahkan ada beberapa daerah yang kekurangan pasokan minyak goreng. “Ada 82 Pemerintah Daerah yang mengirimkan data terkait defisit minyak goreng,” sebutnya.

Sementara itu Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan dalam paparannya, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) terpantau kenaikan harga dalam tiga minggu terakhir atau menjelang Ramadan, untuk komoditas cabai merah, cabai rawit, dan telur.

Baca Juga :  Kepala Daerah Ditutut Perkuat Komitmen Berantas Korupsi

“Secara garis besar, cabai rawit menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 124 kabupaten/kota, dan penyumbang penurunan hanya di 13 kabupaten/kota. Meskipun beras menyumbang kenaikan di 99 kabupaten/kota, namun beras juga menyumbang penurunan di 88 kabupaten/kota. Andil penurunan terbesar adalah komoditas bawang merah dan cabai merah di 121 kabupaten/kota,” jelasnya.

Ketika dibincangi Tim MMC Kalteng usai mengikuti Rakor, Yuas Elko menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Prov. Kalteng sehingga Kalteng bisa keluar dari zona rawan. “Ini semua berkat kerja sama kita semua, harapannya kita bisa meningkatkan sinergi kita lagi dengan kabupaten/kota agar inflasi di Kalteng tetap aman terkendali,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penyesuaian Nomenklatur Baru, 119 Pejabat Pemprov Kalteng Dilantik

Ia menyebut, kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan adalah suatu yang wajar. “Hal terpenting, stok kita aman untuk tiga bulan ke depan, sebab saat ini kita masuk musim panen,” pungkasnya.

Turut hadir Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait. Hadir pula secara virtual Deputi Bidang Kerawangan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikuktura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, unsur POLRI dan TNI, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin (20/3/2023). Rakor ini dipimpin Irjen Kemendagri Tomsi Tohir.

Pada kesempatan itu Tomsi meminta agar seluruh stakeholders memberikan solusi bagi daerah yang kekurangan pasokan bahan pokok. “Kami sudah menerima data-data kebutuhan daerah, hari ini akan kita bahas bagaimana solusi untuk memenuhi kekurangan pasokan tersebut,” kata Tomsi, dikutip dari mmckalteng.

Lebih lanjut ia menambahkan ada beberapa daerah yang kekurangan pasokan minyak goreng. “Ada 82 Pemerintah Daerah yang mengirimkan data terkait defisit minyak goreng,” sebutnya.

Sementara itu Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan dalam paparannya, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) terpantau kenaikan harga dalam tiga minggu terakhir atau menjelang Ramadan, untuk komoditas cabai merah, cabai rawit, dan telur.

Baca Juga :  Kepala Daerah Ditutut Perkuat Komitmen Berantas Korupsi

“Secara garis besar, cabai rawit menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 124 kabupaten/kota, dan penyumbang penurunan hanya di 13 kabupaten/kota. Meskipun beras menyumbang kenaikan di 99 kabupaten/kota, namun beras juga menyumbang penurunan di 88 kabupaten/kota. Andil penurunan terbesar adalah komoditas bawang merah dan cabai merah di 121 kabupaten/kota,” jelasnya.

Ketika dibincangi Tim MMC Kalteng usai mengikuti Rakor, Yuas Elko menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Prov. Kalteng sehingga Kalteng bisa keluar dari zona rawan. “Ini semua berkat kerja sama kita semua, harapannya kita bisa meningkatkan sinergi kita lagi dengan kabupaten/kota agar inflasi di Kalteng tetap aman terkendali,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penyesuaian Nomenklatur Baru, 119 Pejabat Pemprov Kalteng Dilantik

Ia menyebut, kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan adalah suatu yang wajar. “Hal terpenting, stok kita aman untuk tiga bulan ke depan, sebab saat ini kita masuk musim panen,” pungkasnya.

Turut hadir Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait. Hadir pula secara virtual Deputi Bidang Kerawangan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikuktura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, unsur POLRI dan TNI, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.

Terpopuler

Artikel Terbaru