30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemprov Kalteng Ikuti Rakor Bersama Kemendagri, Bahas Perkembangan Inflasi

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, LT. II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (19/02/2024). Rakor dipimpin langsung Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mewakili Mendagri Tito Karnavian di ruang Sasana Bakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta Pusat.

Rakor Inflasi ini diikuti Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko beserta Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, serta Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal di lingkungan Pemprov Kalteng

Dalam sambutan pengantarnya, Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan kembali agar seluruh stakeholders terkait fokus mengendalikan inflasi.

“Dalam rapat koordinasi ini kita harus menghasilkan suatu keputusan yang kita sama-sama dengar, pertama kita sampaikan ke pimpinan, kedua kita laksanakan”, tutur Tomsi Tohir.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam laporannya menyampaikan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga Minggu ke-3 Februari 2024.

Baca Juga :  Waspadai Kejahatan Siber dan Sandi,KaltengProv-CSIRT Dilaunching

Berdasarkan data SP2KP – pencatatan tanggal 12-13&15-16 Februari 2024 terkait Indeks Perkembangan Harga M3 Februari 2024, 10 kabupaten/ kota dengan kenaikan IPH Tertinggi diantaranya Tasikmalaya di Prov. Jawa Barat yakni 5,13 persen, Bolaang Mongondow Selatan di Prov. Sulawesi Utara yakni 4,46 persen, Pekalongan di Prov. Jawa Tengah yakni 4,43 persen, Ogan Komering Ulu Selatan di Sumatera Selatan yakni 4,28 persen, Puncak Jaya di Prov. Papua Tengah yakni 3,96 persen, Tanjung Balai di prov. Sumatera Utara yakni 3,95 persen, Bantul di prov. DI Yogyakarta yakni 3,62 persen, Payakumbuh di Prov. Sumatera Barat yakni 3,52 persen, Belu di Prov. Nusa Tenggara Timur yakni 3,39 persen dan Lanny Jaya di Prov. Papua Pegunungan 3,29 persen.

Sementara itu, 10 kabupaten/kota dengan penurunan IPH Tertinggi diantaranya Bitung di Prov. Sulawesi Utara yakni -7,60 persen, Barito Utara di Prov. Kalteng yakni -6,44 persen, Mamberamo Tengah di Prov. Papua Pegunungan yakni -6,55 persen, Minahasa Tenggara di Prov. Sulawesi Utara yakni -6,51 persen, Minahasa di prov. Sulawesi Utara yakni -5,79 persen, Poso di Prov. Sulawesi Tengah yakni -5,73 persen, Alor di Prov. Nusa Tenggara Timur yakni -5,71 persen, Soppeng di Prov. Sulawesi Selatan -5,62 persen, Bolaang Mongondow di Prov. Sulawesi Utara yakni -5,15 persen dan Muna di Prov. Sulawesi tenggara yakni -4,60 persen.

Baca Juga :  Dinas PUPR Kalteng Dirikan 40 Posko Nataru, Shalahuddin: Kita Bagi untuk Tiga Wilayah

“Secara nasional, jumlah kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan IPH sampai dengan Minggu ke-3 Februari terus naik dibandingkan pada Minggu ke-1 dan Minggu ke-2 Februari”, jelas Pudji Ismartini.

Sebagai informasi, komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah di atas didominasi oleh cabai merah, daging ayam ras dan beras. Sedangkan komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah di Pulau Jawa didominasi oleh beras, cabai merah dan daging ayam ras. (tim/mmckalteng)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, LT. II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (19/02/2024). Rakor dipimpin langsung Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mewakili Mendagri Tito Karnavian di ruang Sasana Bakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta Pusat.

Rakor Inflasi ini diikuti Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko beserta Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, serta Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal di lingkungan Pemprov Kalteng

Dalam sambutan pengantarnya, Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan kembali agar seluruh stakeholders terkait fokus mengendalikan inflasi.

“Dalam rapat koordinasi ini kita harus menghasilkan suatu keputusan yang kita sama-sama dengar, pertama kita sampaikan ke pimpinan, kedua kita laksanakan”, tutur Tomsi Tohir.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam laporannya menyampaikan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga Minggu ke-3 Februari 2024.

Baca Juga :  Waspadai Kejahatan Siber dan Sandi,KaltengProv-CSIRT Dilaunching

Berdasarkan data SP2KP – pencatatan tanggal 12-13&15-16 Februari 2024 terkait Indeks Perkembangan Harga M3 Februari 2024, 10 kabupaten/ kota dengan kenaikan IPH Tertinggi diantaranya Tasikmalaya di Prov. Jawa Barat yakni 5,13 persen, Bolaang Mongondow Selatan di Prov. Sulawesi Utara yakni 4,46 persen, Pekalongan di Prov. Jawa Tengah yakni 4,43 persen, Ogan Komering Ulu Selatan di Sumatera Selatan yakni 4,28 persen, Puncak Jaya di Prov. Papua Tengah yakni 3,96 persen, Tanjung Balai di prov. Sumatera Utara yakni 3,95 persen, Bantul di prov. DI Yogyakarta yakni 3,62 persen, Payakumbuh di Prov. Sumatera Barat yakni 3,52 persen, Belu di Prov. Nusa Tenggara Timur yakni 3,39 persen dan Lanny Jaya di Prov. Papua Pegunungan 3,29 persen.

Sementara itu, 10 kabupaten/kota dengan penurunan IPH Tertinggi diantaranya Bitung di Prov. Sulawesi Utara yakni -7,60 persen, Barito Utara di Prov. Kalteng yakni -6,44 persen, Mamberamo Tengah di Prov. Papua Pegunungan yakni -6,55 persen, Minahasa Tenggara di Prov. Sulawesi Utara yakni -6,51 persen, Minahasa di prov. Sulawesi Utara yakni -5,79 persen, Poso di Prov. Sulawesi Tengah yakni -5,73 persen, Alor di Prov. Nusa Tenggara Timur yakni -5,71 persen, Soppeng di Prov. Sulawesi Selatan -5,62 persen, Bolaang Mongondow di Prov. Sulawesi Utara yakni -5,15 persen dan Muna di Prov. Sulawesi tenggara yakni -4,60 persen.

Baca Juga :  Dinas PUPR Kalteng Dirikan 40 Posko Nataru, Shalahuddin: Kita Bagi untuk Tiga Wilayah

“Secara nasional, jumlah kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan IPH sampai dengan Minggu ke-3 Februari terus naik dibandingkan pada Minggu ke-1 dan Minggu ke-2 Februari”, jelas Pudji Ismartini.

Sebagai informasi, komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah di atas didominasi oleh cabai merah, daging ayam ras dan beras. Sedangkan komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah di Pulau Jawa didominasi oleh beras, cabai merah dan daging ayam ras. (tim/mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru