32 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Gubernur Berharap Kalteng Tidak Menjadi Sasaran Teroris

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran berharap Kalteng
tidak menjadi sasaran jaringan teroris. Pasalnya, baru-baru ini Kalteng menjadi
perbincangan nasional lantaran aparat kepolisian telah menangkap tersangka
teroris yang masuk ke Kalteng.

Dikatakan Sugianto, dari 34 orang
yang ditangkap oleh aparat hanya dua orang saja yang ditetapkan sebagai
tersangka dan terlibat langsung dalam kasus ini. Untuk itu, 32 orang statusnya
masih terpapar. Dan sebagian keluarga mereka saat ini di urus di Dinas Sosial
(Dinsos).

“Saya mendapat laporan terkait
hal ini, saya berharap mudah-mudahan Kalteng tidak termasuk dalam rencana
meraka dan Kalteng dihindari dari bencana dan bala,” ungkapnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Dorong Pemulihan Perekonomian, Perlu Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usa

Dijelaskannya, pada dasarnya
agama apapun termasuk Islam tidak ada yang mengajarkan tentang radikalisme.
Membunuh itu, katanya, tidak dihalalkan oleh agama apapun.

“Begitu juga dengan agama yang
lainnya tidak ada yang mengajarkan kekerasan apalagi membunuh,” jelasnya.

Namun sebaliknya, semua agama
mengajarkan umatnya untuk saling mengenal, untuk itu diciptakan berbeda-beda.
Masyarakat Indonesia diciptakan bersuku-suku untuk saling mengenal, bukan malah
bermusuhan.

“Tugas manusia di muka bumi
adalah untuk beribadah dan sebagai masyarakat termasuk saya pimpinan berharap
agar Kalteng bisa menjadi daerah yang bermartabat,” pungkasnya. (abw/ctk/nto)

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran berharap Kalteng
tidak menjadi sasaran jaringan teroris. Pasalnya, baru-baru ini Kalteng menjadi
perbincangan nasional lantaran aparat kepolisian telah menangkap tersangka
teroris yang masuk ke Kalteng.

Dikatakan Sugianto, dari 34 orang
yang ditangkap oleh aparat hanya dua orang saja yang ditetapkan sebagai
tersangka dan terlibat langsung dalam kasus ini. Untuk itu, 32 orang statusnya
masih terpapar. Dan sebagian keluarga mereka saat ini di urus di Dinas Sosial
(Dinsos).

“Saya mendapat laporan terkait
hal ini, saya berharap mudah-mudahan Kalteng tidak termasuk dalam rencana
meraka dan Kalteng dihindari dari bencana dan bala,” ungkapnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Dorong Pemulihan Perekonomian, Perlu Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usa

Dijelaskannya, pada dasarnya
agama apapun termasuk Islam tidak ada yang mengajarkan tentang radikalisme.
Membunuh itu, katanya, tidak dihalalkan oleh agama apapun.

“Begitu juga dengan agama yang
lainnya tidak ada yang mengajarkan kekerasan apalagi membunuh,” jelasnya.

Namun sebaliknya, semua agama
mengajarkan umatnya untuk saling mengenal, untuk itu diciptakan berbeda-beda.
Masyarakat Indonesia diciptakan bersuku-suku untuk saling mengenal, bukan malah
bermusuhan.

“Tugas manusia di muka bumi
adalah untuk beribadah dan sebagai masyarakat termasuk saya pimpinan berharap
agar Kalteng bisa menjadi daerah yang bermartabat,” pungkasnya. (abw/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru