PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO โ Libur
panjang awal November lalu memberikan dampak luar biasa terhadap peningkatan
kasus Covid-19 di Kalteng. Untuk kembali memutus rantai persebaran, pemerintah
gencar melakukan tes kesehatan guna menjaring orang tanpa gejala (OTG) yang
dimungkin menjadi media penularan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, tes dilakukan terhadap orang-orang
yang memiliki kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19
khususnya pascalibur panjang bulan lalu. Dengan demikian, tidak heran apabila
beberapa waktu terakhir penularan kasus Covid-19 di Kalteng terus meningkat.
โKami apresiasi tenaga
kesehatan (nakes) yang bekerja keras melakukan tracking terhadap orang-orang
kontak erat dengan pasien,โ kata Suyuti, Kamis (17/12).
Apalagi, lanjutnya, pascalibur
panjang, kecenderungan penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19
meningkat. Otomatis, orang-orang yang terjaring pada tracing juga tinggi dan
sedini mungkin diketahui bahwa mereka juga terpapar.
โSelama ada kenaikan
kasus pasca liburan testing di Kalteng sudah naik hingga empat kali lipat dari
biasanya,โ ucapnya.
Suyuti menyebut, jika
mengacu pada aturan yang digunakan yakni dari WHO maka testing di Kalteng
setiap harinya sudah melebihi standar. Tetapi, dalam rangka memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 maka testing ditingkatkan hingga di RS Doris Sylvanus
(RSDS) Palangka Raya per hari melakukan pemeriksaan terhadap 1.000 spesimen.
โTentu testing di
Kalteng sudah lebih dari aturan standar WHO, bahkan dalam satu hari bisa
mencapai 1.000 hingga 1.500 spesimen yang diperiksa di RSDS Palangka
Raya,โ tegas dia.
Ditambahkannya, dari
banyaknya spesimen yang diperiksa, apabila per 300 spesimen itu yang positif 15
orang, maka jika empat kali lipat dari biasanya orang yang terkonfirmasi
positif dalam sehari bisa mencapai 60 orang.
โSehingga tidak heran
jika beberapa waktu terakhir kasus Covid-19 di Kalteng mencapai angka 200 per
hari,โ tambahnya.