23.1 C
Jakarta
Tuesday, November 18, 2025

Pemprov Kalteng Fokus Tingkatkan Konsumsi Rumah Tangga untuk Stabilkan Ekonomi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyoroti pentingnya penguatan konsumsi rumah tangga, sebagai salah satu strategi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan Plt. Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, melalui Kepala Biro Perekonomian Setda Kalteng, Said Salim, dalam Rapat Koordinasi TPAKD Semester II dan Focus Group Discussion Pengembangan Ekonomi Daerah OJK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 di Kahayan Ballroom Swiss-Bellhotel Danum Palangka Raya, Selasa (18/11/2025.

Dalam sambutannya, Said Salim mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga di Kalimantan Tengah berada pada peringkat ketiga dalam struktur ekonomi provinsi untuk seluruh kabupaten/kota. Meski tidak berada di posisi teratas, komponen ini tetap memiliki peran signifikan dalam menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Struktur pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah didominasi oleh ekspor yang distribusinya hampir mencapai 50 persen. Di posisi kedua ada pembentukan modal tetap bruto (PMTB), kemudian disusul oleh konsumsi rumah tangga,” ujarnya, Selasa (18/11/2025)

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Minta Wilayah Ketahanan Pangan di 10 Kabupaten- Kota Jangan Sampai Kebanjiran

Dia menjelaskan. Bahwa besarnya konsumsi rumah tangga di suatu wilayah berpotensi memberikan dampak langsung terhadap dinamika ekonomi masyarakat. Peningkatan daya beli. Menurutnya, dapat memperkuat sirkulasi ekonomi lokal dan mendukung kinerja sektor-sektor produktif lainnya.

“Di kesempatan ini kita pahami bahwa konsumsi rumah tangga yang besar di suatu daerah, memang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat secara langsung. Ini menjadi salah satu indikator penting dalam kesehatan ekonomi daerah,” lanjutnya.

Namun demikian. Dia menekankan bahwa struktur ekonomi Kalimantan Tengah masih sangat bergantung pada aktivitas perusahaan besar. Khususnya yang bergerak di sektor ekspor dan investasi. Ketergantungan tersebut dinilai perlu diimbangi dengan penguatan ekonomi domestik yang bersumber dari masyarakat.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Dorong Perlindungan Tenaga Kerja melalui DBH Sawit

 

“Tampak jelas bahwa struktur ekonomi Kalteng sangat tergantung pada perusahaan besar yang melakukan ekspor. Sementara PMTB juga berkaitan erat dengan investasi dari perusahaan-perusahaan tersebut,” katanya.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah mendorong langkah-langkah strategis untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, termasuk melalui penguatan sektor UMKM, peningkatan daya beli masyarakat, serta perluasan akses ekonomi di berbagai wilayah.

“Kita harus tahu bagaimana cara meningkatkan konsumsi rumah tangga di Kalteng. Ini penting agar ekonomi daerah tidak hanya bertumpu pada perusahaan besar, tetapi juga pada aktivitas ekonomi masyarakat secara langsung,” jelasnya.

Agenda yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah ini, diharapkan menjadi ruang kolaborasi dalam merumuskan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi daerah pada 2025. (*/adr)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyoroti pentingnya penguatan konsumsi rumah tangga, sebagai salah satu strategi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan Plt. Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, melalui Kepala Biro Perekonomian Setda Kalteng, Said Salim, dalam Rapat Koordinasi TPAKD Semester II dan Focus Group Discussion Pengembangan Ekonomi Daerah OJK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 di Kahayan Ballroom Swiss-Bellhotel Danum Palangka Raya, Selasa (18/11/2025.

Dalam sambutannya, Said Salim mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga di Kalimantan Tengah berada pada peringkat ketiga dalam struktur ekonomi provinsi untuk seluruh kabupaten/kota. Meski tidak berada di posisi teratas, komponen ini tetap memiliki peran signifikan dalam menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Struktur pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah didominasi oleh ekspor yang distribusinya hampir mencapai 50 persen. Di posisi kedua ada pembentukan modal tetap bruto (PMTB), kemudian disusul oleh konsumsi rumah tangga,” ujarnya, Selasa (18/11/2025)

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Minta Wilayah Ketahanan Pangan di 10 Kabupaten- Kota Jangan Sampai Kebanjiran

Dia menjelaskan. Bahwa besarnya konsumsi rumah tangga di suatu wilayah berpotensi memberikan dampak langsung terhadap dinamika ekonomi masyarakat. Peningkatan daya beli. Menurutnya, dapat memperkuat sirkulasi ekonomi lokal dan mendukung kinerja sektor-sektor produktif lainnya.

“Di kesempatan ini kita pahami bahwa konsumsi rumah tangga yang besar di suatu daerah, memang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat secara langsung. Ini menjadi salah satu indikator penting dalam kesehatan ekonomi daerah,” lanjutnya.

Namun demikian. Dia menekankan bahwa struktur ekonomi Kalimantan Tengah masih sangat bergantung pada aktivitas perusahaan besar. Khususnya yang bergerak di sektor ekspor dan investasi. Ketergantungan tersebut dinilai perlu diimbangi dengan penguatan ekonomi domestik yang bersumber dari masyarakat.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Dorong Perlindungan Tenaga Kerja melalui DBH Sawit

 

“Tampak jelas bahwa struktur ekonomi Kalteng sangat tergantung pada perusahaan besar yang melakukan ekspor. Sementara PMTB juga berkaitan erat dengan investasi dari perusahaan-perusahaan tersebut,” katanya.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah mendorong langkah-langkah strategis untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, termasuk melalui penguatan sektor UMKM, peningkatan daya beli masyarakat, serta perluasan akses ekonomi di berbagai wilayah.

“Kita harus tahu bagaimana cara meningkatkan konsumsi rumah tangga di Kalteng. Ini penting agar ekonomi daerah tidak hanya bertumpu pada perusahaan besar, tetapi juga pada aktivitas ekonomi masyarakat secara langsung,” jelasnya.

Agenda yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah ini, diharapkan menjadi ruang kolaborasi dalam merumuskan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi daerah pada 2025. (*/adr)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/