PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Saat ini, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya percepatan vaksinasi kepada masyarakat, mulai dari para pelajar hingga para lanjut usia (lansia). Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sendiri menargetkan pada November 2021, mencapai setidaknya 70 persen masyarakat.
Vaksinasi Covid-19 yang membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, diyakini memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk mencapai imunitas secara maksimal bagi penerimanya. Penyuntikan pertama dilakukan untuk memicu responss kekebalan dan suntikan kedua untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk.
“Namun yang perlu diingat, vaksinasi tidak bertujuan untuk membuat seseorang menjadi kebal dan terbebas total dari Covid-19. Vaksinasi juga tidak serta merta menggantikan implementasi protokol kesehatan. karena itu, pelaksanaan vaksinasi harus tetap diiringi dengan disiplin menerapkan Protokol kesehatan (prokes),” kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Tengah, Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran, kemarin.
Menurut Ivo, saat ini kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas telah dilaksanakan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Untuk itu, melalui vaksinasi terhadap para pelajar dan orang tua bisa memberikan rasa aman dalam kegiatan pendidikan.
“Saat ini, pemerintah provinsi terus gencar melaksanakan program vaksinasi bagi pelajar. Ini semata-mata untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Bumi Tambun Bungai,” tegasnya.
Selain dapat memberikan rasa aman bagi peserta didik dalam mengikuti PTM, vaksinasi juga akan memberikan rasa aman bagi orang tua untuk mengizinkan putra-putri mereka kembali ke sekolah seperti sebelum pandemi dahulu.
Kendati sudah divaksin nanti, diharapkan kepada peserta didik dan orangtua serta pihak sekolah untuk tetap menerapkan prokes 4M yang ketat, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, mengurangi mobilitas dan interaksi.
“Maka upaya dan ikhtiar bersama untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Bumi Tambun Bungai tercinta ini, dapat tercapai dengan baik,” harapnya.
Ivo menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Ivo juga mengajak untuk mendukung tenaga kesehatan dalam melakukan upaya 3T yaitu tracing, testing dan treatment untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 sekaligus sebagai upaya pemulihan pasien positif Covid-19.
“Kita tetap harus disiplin menjaga diri dan bersama-sama merintis terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity di Indonesia,” pungkas Ivo.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, khusus di Kabupaten Lamandau, persentase vaksinasi pelajar sudah mencapai sekitar 56% untuk dosis pertama.
“Untuk di Kabupaten Lamandau, yang belum di vaksin tinggal SMAN 1 Bulik. Sedangkan untuk yang di pelosok-pelosok, hampir semua sekolah sudah melakukan vaksinasi termasuk di SMP. Jadi yang tersisa hanya di SMA ini ditambah SMP di Nanga Bulik, tersisa 2 atau 3 sekolah yang kita targetkan minggu depan sudah tuntas,” jelas Suyuti.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng per 17 Oktober 2021, terdapat penambahan 28 kasus positif baru, sehingga jumlah akumulasi kasus mencapai 46.467 orang.
Ke-28 orang konfirmasi baru itu berasal dari Palangka Raya 9 orang, Katingan 7 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Sukamara 2 orang, Seruyan 1 orang, Gunung Mas 6 orang, Barito Utara 1 orang dan Murung Raya 1 orang.
Kasus sembuh Covid-19 di Kalteng mengalami penambahan sebanyak 27 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan adanya penambahan tersebut, kasus sembuh Covid-19 mencapai 44776 orang saat ini. Sebanyak 27 orang yang baru dinyatakan sembuh merupakan warga Palangka Raya 9 orang, Katingan 7 orang, Sukamara 1 orang, Seruyan 1 orang, Mas 4 orang, Barito Selatan 3 orang, dan Murung Raya 2 orang.