25.2 C
Jakarta
Wednesday, June 18, 2025

Menuju FOLU Net Sink 2030, Kalteng Dorong Mitigasi Iklim Lewat Perhutanan Sosial

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  — Upaya menekan dampak perubahan iklim kembali disuarakan lewat seminar bertajuk “Pelaksanaan Kegiatan Mitigasi Perubahan Iklim pada Area Perhutanan Sosial sebagai Wujud Kontribusi terhadap Pencapaian FOLU Net Sink 2030” di Palangka Raya, Rabu (18/6/2025).

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran melalui Plt. Sekda Leonard S. Ampung, menekankan bahwa forum ini bukan hanya sekadar ruang diskusi, tetapi juga ajang refleksi dan kolaborasi untuk merumuskan langkah nyata di lapangan.

“Kami berharap kegiatan ini memberi pemahaman, memantik inovasi, sekaligus mendorong aksi konkret di tingkat tapak. Semua pihak, baik pemerintah, akademisi, LSM, maupun masyarakat, perlu saling mendukung,” ujarnya.

Leonard yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kalteng menambahkan, pengelolaan hutan berbasis kearifan lokal menjadi kunci untuk memastikan keseimbangan ekologi tetap terjaga sambil tetap memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.

Baca Juga :  BNNP Dorong Pemda Bentuk Tim Pemberantasan Narkoba

“Ini sejalan dengan komitmen nasional kita menjadikan sektor kehutanan dan lahan sebagai penyerap emisi karbon bersih sebelum dekade ini berakhir,” tambahnya.

CEO Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Wilayah Kalimantan Tengah, Jamartin Sihite, yang hadir sebagai narasumber, menyoroti peran masyarakat adat dan lokal yang sejak lama terbukti menjadi garda depan penjaga hutan.

“Perhutanan sosial adalah bukti nyata bagaimana warga bisa terlibat langsung menjaga kelestarian hutan dan pada saat yang sama meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat sekitar hutan agar skema perhutanan sosial benar-benar memberi manfaat berkelanjutan.

Seminar ini turut diisi dengan sesi diskusi panel, berbagi praktik baik, hingga rencana tindak lanjut untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Diharapkan, hasil dari forum ini bisa menjadi masukan untuk perbaikan kebijakan dan implementasi di tingkat tapak, demi mendukung terwujudnya target FOLU Net Sink 2030 di Kalteng. (hfz)

Baca Juga :  Wiyatno: Kapuas Trail Adventure Bentuk Promosi Explore Alam

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  — Upaya menekan dampak perubahan iklim kembali disuarakan lewat seminar bertajuk “Pelaksanaan Kegiatan Mitigasi Perubahan Iklim pada Area Perhutanan Sosial sebagai Wujud Kontribusi terhadap Pencapaian FOLU Net Sink 2030” di Palangka Raya, Rabu (18/6/2025).

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran melalui Plt. Sekda Leonard S. Ampung, menekankan bahwa forum ini bukan hanya sekadar ruang diskusi, tetapi juga ajang refleksi dan kolaborasi untuk merumuskan langkah nyata di lapangan.

“Kami berharap kegiatan ini memberi pemahaman, memantik inovasi, sekaligus mendorong aksi konkret di tingkat tapak. Semua pihak, baik pemerintah, akademisi, LSM, maupun masyarakat, perlu saling mendukung,” ujarnya.

Leonard yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kalteng menambahkan, pengelolaan hutan berbasis kearifan lokal menjadi kunci untuk memastikan keseimbangan ekologi tetap terjaga sambil tetap memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.

Baca Juga :  BNNP Dorong Pemda Bentuk Tim Pemberantasan Narkoba

“Ini sejalan dengan komitmen nasional kita menjadikan sektor kehutanan dan lahan sebagai penyerap emisi karbon bersih sebelum dekade ini berakhir,” tambahnya.

CEO Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Wilayah Kalimantan Tengah, Jamartin Sihite, yang hadir sebagai narasumber, menyoroti peran masyarakat adat dan lokal yang sejak lama terbukti menjadi garda depan penjaga hutan.

“Perhutanan sosial adalah bukti nyata bagaimana warga bisa terlibat langsung menjaga kelestarian hutan dan pada saat yang sama meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat sekitar hutan agar skema perhutanan sosial benar-benar memberi manfaat berkelanjutan.

Seminar ini turut diisi dengan sesi diskusi panel, berbagi praktik baik, hingga rencana tindak lanjut untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Diharapkan, hasil dari forum ini bisa menjadi masukan untuk perbaikan kebijakan dan implementasi di tingkat tapak, demi mendukung terwujudnya target FOLU Net Sink 2030 di Kalteng. (hfz)

Baca Juga :  Wiyatno: Kapuas Trail Adventure Bentuk Promosi Explore Alam

Terpopuler

Artikel Terbaru