27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Pendamping Desa Punya Peran Penting Wujudkan Kemandirian Desa di Kalteng

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H Nuryakin mengatakan pendamping desa memiliki peran yang sangat penting dalam memberdayakan masyarakat desa. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antara pemerintah dan pendamping desa untuk mewujudkan kemandirian desa di Kalteng.

“Peran Pendamping Desa untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yakni untuk mewujudkan ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan di Desa,” ujar Sekda saat menyampaikan paparan pada kegiatan JAMBORE Tenaga Pendamping Professional Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) se-Kalteng, di salah satu hotel wilayah Palangkaraya, Sabtu (18/5/2024).

Ia menambahkan, pendamping desa juga berperan untuk mendampingi desa dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penggunaan dana desa, serta melakukan peningkatan kapasitas / transfer knowledge kepada masyarakat desa tentang perencanaan desa, penggunaan aplikasi desa, pengelolaan Bumdes dan lain-lain.

Baca Juga :  Teken Pakta Integritas, Pegawai Dislutkan Kalteng Optimalisasi 6M untuk Keberhasilan Program

“Selain itu juga untuk mendorong keterlibatan Masyarakat Desa terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan di desanya dengan pola berbasis pemberdayaan masyarakat yang partisipatif dan swakelola dalam pelaksanaan kegiatannya,” imbuhnya.

Sekda mengungkapkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Provinsi Kalteng mengalami peningkatan di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Berdasarkan pemutakhiran data IDM Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023, ada peningkatan pada Desa Mandiri dan Desa Maju, dimana Desa Mandiri tahun 2023 sebesar 13,55 persen, sedangkan tahun 2022 6,07 persen, dan Desa Maju tahun 2023 sebesar 27,30 persen, sedangkan tahun 2022 sebesar 24,28 persen,” bebernya.

Lebih lanjut, Desa Berkembang dan Desa Tertinggal mengalami penurunan, dimana Desa Berkembang tahun 2023 49,16 persen, sedangkan tahun 2022 53,45 persen, dan Desa Tertinggal tahun 2023 9,99 persen, sedangkan tahun 2022 sebesar 15,98 persen.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Anggarkan Ratusan Miliar untuk Pembangunan Strategis Tahun 2024

“Kabar baiknya, Provinsi Kalimantan Tengah di tahun 2023, untuk Desa Tertinggal adalah 0,00 persen atau nihil, sedangkan sebelumnya tahun 2022 0,21 persen,” sebutnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalteng Aryawan menyampaikan kegiatan JAMBORE ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara Pemprov Kalteng dengan Pendamping Desa dalam hal pembagian data dan informasi yang diperlukan dalam pembangunan Desa.

“Ini adalah rangkaian kegiatan menyatukan persepsi sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai dengan baik ke depannya,” pungkasnya.

Nampak hadir para Pendamping Desa dari Kabupaten/Kota se-Kalteng. (hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H Nuryakin mengatakan pendamping desa memiliki peran yang sangat penting dalam memberdayakan masyarakat desa. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antara pemerintah dan pendamping desa untuk mewujudkan kemandirian desa di Kalteng.

“Peran Pendamping Desa untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yakni untuk mewujudkan ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan di Desa,” ujar Sekda saat menyampaikan paparan pada kegiatan JAMBORE Tenaga Pendamping Professional Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) se-Kalteng, di salah satu hotel wilayah Palangkaraya, Sabtu (18/5/2024).

Ia menambahkan, pendamping desa juga berperan untuk mendampingi desa dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penggunaan dana desa, serta melakukan peningkatan kapasitas / transfer knowledge kepada masyarakat desa tentang perencanaan desa, penggunaan aplikasi desa, pengelolaan Bumdes dan lain-lain.

Baca Juga :  Teken Pakta Integritas, Pegawai Dislutkan Kalteng Optimalisasi 6M untuk Keberhasilan Program

“Selain itu juga untuk mendorong keterlibatan Masyarakat Desa terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan di desanya dengan pola berbasis pemberdayaan masyarakat yang partisipatif dan swakelola dalam pelaksanaan kegiatannya,” imbuhnya.

Sekda mengungkapkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Provinsi Kalteng mengalami peningkatan di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Berdasarkan pemutakhiran data IDM Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023, ada peningkatan pada Desa Mandiri dan Desa Maju, dimana Desa Mandiri tahun 2023 sebesar 13,55 persen, sedangkan tahun 2022 6,07 persen, dan Desa Maju tahun 2023 sebesar 27,30 persen, sedangkan tahun 2022 sebesar 24,28 persen,” bebernya.

Lebih lanjut, Desa Berkembang dan Desa Tertinggal mengalami penurunan, dimana Desa Berkembang tahun 2023 49,16 persen, sedangkan tahun 2022 53,45 persen, dan Desa Tertinggal tahun 2023 9,99 persen, sedangkan tahun 2022 sebesar 15,98 persen.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Anggarkan Ratusan Miliar untuk Pembangunan Strategis Tahun 2024

“Kabar baiknya, Provinsi Kalimantan Tengah di tahun 2023, untuk Desa Tertinggal adalah 0,00 persen atau nihil, sedangkan sebelumnya tahun 2022 0,21 persen,” sebutnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalteng Aryawan menyampaikan kegiatan JAMBORE ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara Pemprov Kalteng dengan Pendamping Desa dalam hal pembagian data dan informasi yang diperlukan dalam pembangunan Desa.

“Ini adalah rangkaian kegiatan menyatukan persepsi sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai dengan baik ke depannya,” pungkasnya.

Nampak hadir para Pendamping Desa dari Kabupaten/Kota se-Kalteng. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru