27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Covid-19 Mewabah, Persediaan Beras Kalteng Aman Sampai 5 Bulan Kedepan

PALANGKA RAYA-Wabah virus corona atau covid-19 dinilai berdampak
terhadap perekonomain hingga ketersediaan pangan khususnya sembilan bahan pokok
(sembako), yang masih harus impor dari luar Kalteng. Meskipun demikian, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng menyatakan ketersediaan beras di Bumi Tambun Bungai
masih aman.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mengatakan, setok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalteng masih cukup
untuk lima bulan ke depan. Lantaran, Kalteng juga memiliki lahan padi yang
tidak perlu impor dari luar Kalteng.

“Untuk bahan pangan khususnya
beras di Kalteng aman. Kami memiliki cadangan beras hingga lima bulan ke
depan,” katanya saat diwawancarai usai rapat tertutup pembahasan
pencegahan penyebaran Covid-19 di Kantor Gubernur Kalteng, Senin sore (16/3).

Baca Juga :  Kalteng Expo 2023, Dinas PMD Gaungkan Lewu Pancasila Berkah

Diungkapkannya, meskipun
ketersediaan beras aman, tetapi saat ini Kalteng memang mengalami kesulitan
ketersediaan gula. Lantaran, Kalteng tidak memiliki produksi gula, dan saat ini
gula sedang mengalami keterlambatan pasokan. “Memang untuk gula ada
sedikit keterlambatan, tetapi kami baru menerima informasi bahwa tidak lama
lagi Kalteng akan segera mendatangkan gula dari pusat,” ungkapnya kepada
awak media.

Meski demikian, lanjut Fahrizal,
masyarakat diminta tidak resah karena untuk gula tidak begitu mempengaruhi kehidupan,
dan berbeda dengan beras. Makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras,
sehingga dampak kelangkaan beras akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, salah
satunya kelaparan.

“Sedangkan untuk gula, saya
pikir tidak begitu berpengaruh terhadap kebutuhan pokok, yang penting itu beras
dan masyarakat tidak perlu khawatir karena beras Kalteng aman,”
pungkasnya. 

Baca Juga :  Sejumlah Kabupaten Terdapat Kasus Gigitan Hewan Berdampak Rabies

PALANGKA RAYA-Wabah virus corona atau covid-19 dinilai berdampak
terhadap perekonomain hingga ketersediaan pangan khususnya sembilan bahan pokok
(sembako), yang masih harus impor dari luar Kalteng. Meskipun demikian, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng menyatakan ketersediaan beras di Bumi Tambun Bungai
masih aman.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mengatakan, setok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalteng masih cukup
untuk lima bulan ke depan. Lantaran, Kalteng juga memiliki lahan padi yang
tidak perlu impor dari luar Kalteng.

“Untuk bahan pangan khususnya
beras di Kalteng aman. Kami memiliki cadangan beras hingga lima bulan ke
depan,” katanya saat diwawancarai usai rapat tertutup pembahasan
pencegahan penyebaran Covid-19 di Kantor Gubernur Kalteng, Senin sore (16/3).

Baca Juga :  Kalteng Expo 2023, Dinas PMD Gaungkan Lewu Pancasila Berkah

Diungkapkannya, meskipun
ketersediaan beras aman, tetapi saat ini Kalteng memang mengalami kesulitan
ketersediaan gula. Lantaran, Kalteng tidak memiliki produksi gula, dan saat ini
gula sedang mengalami keterlambatan pasokan. “Memang untuk gula ada
sedikit keterlambatan, tetapi kami baru menerima informasi bahwa tidak lama
lagi Kalteng akan segera mendatangkan gula dari pusat,” ungkapnya kepada
awak media.

Meski demikian, lanjut Fahrizal,
masyarakat diminta tidak resah karena untuk gula tidak begitu mempengaruhi kehidupan,
dan berbeda dengan beras. Makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras,
sehingga dampak kelangkaan beras akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, salah
satunya kelaparan.

“Sedangkan untuk gula, saya
pikir tidak begitu berpengaruh terhadap kebutuhan pokok, yang penting itu beras
dan masyarakat tidak perlu khawatir karena beras Kalteng aman,”
pungkasnya. 

Baca Juga :  Sejumlah Kabupaten Terdapat Kasus Gigitan Hewan Berdampak Rabies

Terpopuler

Artikel Terbaru