PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran menegaskan, seluruh program prioritas akan tetap dijalankan dengan strategi efisiensi yang ketat dan terukur.
Itu merespon terkait terjadinya penurunan tajam pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Berdasarkan rancangan APBD, nilai anggaran Kalteng tahun 2026 diperkirakan sebesar Rp7,3 triliun, turun dari Rp8,3 triliun pada 2025 dan Rp10,2 triliun pada 2024.
“Turunnya anggaran tentu berdampak pada banyak hal, tapi bukan berarti pembangunan harus berhenti. Kita lakukan penyesuaian supaya program utama tetap berjalan,” ujarnya, baru-baru ini.
Agustiar menjelaskan, efisiensi akan diterapkan secara menyeluruh, terutama pada kegiatan operasional pemerintahan. Mulai dari pembatasan kegiatan di hotel, penghematan perjalanan dinas, hingga pengurangan belanja barang seperti alat tulis kantor.
“Kami ingin penggunaan anggaran lebih tepat sasaran. Kalau dulu rapat bisa disertai jamuan besar, sekarang cukup sederhana saja. Intinya, hemat tapi tetap produktif,” katanya.
Ia menambahkan, sejumlah kegiatan yang bersifat seremonial juga akan dikaji ulang. Jika sebelumnya dilakukan berulang kali, ke depan akan dibatasi agar anggaran bisa dialihkan untuk program yang lebih memendesak.
“Kegiatan seremoni cukup satu kali dalam setahun, tidak perlu berulang-ulang. Fokus kita adalah manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Selain efisiensi kegiatan fisik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga akan memaksimalkan teknologi digital untuk menghemat biaya koordinasi lintas wilayah. Agustiar menilai, pertemuan tatap muka bisa diganti dengan rapat daring jika tidak mendesak.
Dengan kebijakan efisiensi ini, Pemprov Kalteng berharap seluruh program pelayanan publik dan infrastruktur tetap berjalan optimal. Agustiar menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja dengan prinsip efektif, transparan, dan berorientasi pada hasil.
“Kita harus belajar berhemat tanpa mengorbankan kinerja. Justru di tengah keterbatasan, kita dituntut untuk lebih kreatif dalam membangun daerah,” pungkasnya. (hfz)