PALANGKARAYA,PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy. Mengatakan, pembangunan kereta api lintas kabupaten di Kalteng masuk program strategis nasional. Rencananya, pembangunan proyek tersebut, akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. Yakni PT Perkeretaapian Tambun Bungai.
“Kami meminta mereka (PT Perkeretaapian Tambun Bungai, red) untuk kapan membawa kami rapat di Jakarta. Untuk memastikan kelanjutan proyek ini,” kata Dedy kepada awak media di salah satu panti asuhan di Palangkaraya, Rabu (16/8).
Dedy mengatakan. Untuk rute atau jalur kereta yang direncanakan sudah ada penetapan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Jalur tersebut yakni dari Puruk Cahu, Bangkuang, ke Batanjung. Terkait alokasi anggaran, Deddy mengatakan, tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN).
“Ini kan proyek non-APBD dan non-APBN ya, karena sepenuhnya dipegang swasta. Jadi tidak menggunakan anggaran APBD atau APBN,” tuturnya.
Dedy menjelaskan, proyek pembangunan jalur kereta api bukan merupakan proyek multiyear. Sebab, sepenuhnya merupakan kerja sama dengan pihak ketiga, dalam hal ini swasta.
Ditanya terkait rencana dimulainya pembangunan jalur kereta itu, Dedy menyebut pihaknya masih meminta komitmen dari PT Perkeretaapian Tambun Bungai, dalam merealisasikan proyek ini.
“Kami masih meminta komitmen dari PT Perkeretaapian Tambun Bungai kapan mereka bisa memulai kegiatan. Kelanjutannya seperti apa, dan meminta mereka agar segera membawa Pemprov Kalteng untuk rapat di Jakarta untuk memastikan ini,” jelasnya.
Disinggung soal terkait kepastian dimulainya realisasi proyek pembangunan jalur kereta, Dedy mengaku tidak dapat memastikan kapan, akan dilakukannya peletakan batu pertama. Sebab perlu terlebih dahulu menyesuaikan berbagai kesiapan, untuk mulai mengeksekusi pembangunan jalur kereta itu.
“Kami tidak berani memberikan target. Proses peletakan batu pertamanya sekian-sekian, tetapi kita lihat perkembangan kesiapan dari pihak ketiga, dalam hal ini PT Perkeretaapian Tambun Bungai,” jelasnya.
Lebih lanjut Dedy menjelaskan, berdasarkan proposal yang disampaikan oleh PT Perkeretaapian Tambun Bungai, adanya kereta api ini ditujukan untuk mengangkut berbagai macam hasil sumber daya alam (SDA).
“Tujuan utama dari adanya kereta ini adalah untuk angkutan hasil sumber daya alam. Seperti batu bara, hasil hutan, kebun, dan lain-lain. Ke depan bisa juga digunakan untuk urusan penumpang, tetapi prioritas tetap untuk angkutan hasil SDA,” terangnya. (hfz/ind)