32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Dinkes Kalteng Perkuat Peran Kader TBC dalam Eliminasi Penyakit

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) menggelar kegiatan Temu Kader Tuberkulosis (TBC) dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Acara yang berlangsung di Hotel Neo Palangka Raya, Senin (14/4/2025), dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, Suyuti Syamsul.

Suyuti menyampaikan bahwa Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Setiap tahunnya, lebih dari satu juta orang terinfeksi TBC, dengan sekitar 140 ribu jiwa meninggal dunia.

“Setiap jam kita kehilangan 14 orang akibat penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan. Meskipun capaian penemuan kasus dan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) meningkat, Kalimantan Tengah masih belum mencapai target nasional. Ini menjadi pengingat bahwa upaya kita harus terus diperkuat, terutama melalui peran komunitas,” ujarnya.

Baca Juga :  Ivo Sugianto Sabran Resmi Tutup Jambore Kader PKK 2023

Hari TBC Sedunia, yang diperingati setiap 24 Maret, menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya TBC. Tahun ini, tema nasional yang diusung adalah “GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri TBC dengan Komitmen dan Aksi Nyata,” yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengeliminasi penyakit ini. Suyuti juga menekankan bahwa kader TBC memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam implementasi program di lapangan.

“Kader TBC memiliki peran strategis, mulai dari menjaring terduga, mengedukasi masyarakat, mendampingi pasien pengobatan, hingga memfasilitasi investigasi kontak. Untuk itu, kader memerlukan dukungan nyata, tidak hanya dari sektor kesehatan, tetapi juga dari sektor lainnya agar peran mereka dapat dilaksanakan dengan optimal,” tambahnya.

Temu Kader TBC menjadi platform penting untuk memperkuat kapasitas para kader, memperbarui informasi, dan berbagi pengalaman. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi tantangan yang ada di lapangan dan merumuskan langkah tindak lanjut yang lebih terkoordinasi.

Baca Juga :  Pelatihan Penanggulangan Gangguan Indera Tingkatkan Kualitas Tenaga Kesehatan

Suyuti berharap bahwa melalui kolaborasi antara kader, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah, cakupan skrining bisa diperluas, keberhasilan pengobatan ditingkatkan, dan stigma terhadap TBC dapat dikurangi.

“Momen ini harus kita jadikan sebagai titik awal untuk memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi TBC. Dengan begitu, kita dapat mencapai target Indonesia bebas TBC pada tahun 2050 dan percepatan eliminasi TBC pada tahun 2030,” tutupnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Riza Syahputra, Plt. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Lilyk Rakhmawaty, serta kader TBC dari kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) menggelar kegiatan Temu Kader Tuberkulosis (TBC) dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Acara yang berlangsung di Hotel Neo Palangka Raya, Senin (14/4/2025), dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, Suyuti Syamsul.

Suyuti menyampaikan bahwa Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Setiap tahunnya, lebih dari satu juta orang terinfeksi TBC, dengan sekitar 140 ribu jiwa meninggal dunia.

“Setiap jam kita kehilangan 14 orang akibat penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan. Meskipun capaian penemuan kasus dan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) meningkat, Kalimantan Tengah masih belum mencapai target nasional. Ini menjadi pengingat bahwa upaya kita harus terus diperkuat, terutama melalui peran komunitas,” ujarnya.

Baca Juga :  Ivo Sugianto Sabran Resmi Tutup Jambore Kader PKK 2023

Hari TBC Sedunia, yang diperingati setiap 24 Maret, menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya TBC. Tahun ini, tema nasional yang diusung adalah “GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri TBC dengan Komitmen dan Aksi Nyata,” yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengeliminasi penyakit ini. Suyuti juga menekankan bahwa kader TBC memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam implementasi program di lapangan.

“Kader TBC memiliki peran strategis, mulai dari menjaring terduga, mengedukasi masyarakat, mendampingi pasien pengobatan, hingga memfasilitasi investigasi kontak. Untuk itu, kader memerlukan dukungan nyata, tidak hanya dari sektor kesehatan, tetapi juga dari sektor lainnya agar peran mereka dapat dilaksanakan dengan optimal,” tambahnya.

Temu Kader TBC menjadi platform penting untuk memperkuat kapasitas para kader, memperbarui informasi, dan berbagi pengalaman. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi tantangan yang ada di lapangan dan merumuskan langkah tindak lanjut yang lebih terkoordinasi.

Baca Juga :  Pelatihan Penanggulangan Gangguan Indera Tingkatkan Kualitas Tenaga Kesehatan

Suyuti berharap bahwa melalui kolaborasi antara kader, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah, cakupan skrining bisa diperluas, keberhasilan pengobatan ditingkatkan, dan stigma terhadap TBC dapat dikurangi.

“Momen ini harus kita jadikan sebagai titik awal untuk memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi TBC. Dengan begitu, kita dapat mencapai target Indonesia bebas TBC pada tahun 2050 dan percepatan eliminasi TBC pada tahun 2030,” tutupnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Riza Syahputra, Plt. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Lilyk Rakhmawaty, serta kader TBC dari kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru