32.3 C
Jakarta
Friday, August 15, 2025

Pemprov Kalteng Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Daerah

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi hasil riset agar selaras dengan arah pembangunan daerah.

Penegasan ini disampaikan Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik, Darliansjah, saat menjadi narasumber Orientasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya Tahun Akademik 2025/2026 di Aula Rahan, Gedung Rektorat UPR, Jumat (15/8/2025).

Dalam paparannya, Darliansjah menekankan pentingnya riset terapan dan inovasi lokal yang dapat diimplementasikan langsung di masyarakat.

“Riset yang kita lakukan jangan hanya berhenti di meja laboratorium atau di rak perpustakaan. Hasilnya harus dihilirisasi menjadi teknologi dan model pemberdayaan yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  128 Unit PBS Sudah Melakukan Kewajiban Plasma

Selain riset, ia juga menyoroti tantangan lingkungan, khususnya ekosistem gambut. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Greenpeace, pada 2023 terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 1,1 juta hektare, dengan 599 ribu hektare di antaranya berada di kawasan hidrologis gambut.

“Keberlanjutan lingkungan adalah kunci kelangsungan hidup masyarakat. Kita tidak akan punya masa depan jika merusak ekosistem, termasuk gambut yang menjadi penyangga kehidupan di Kalimantan Tengah,” tegasnya.

Ia juga memaparkan empat fase pembangunan daerah dari 2025 hingga 2045, mulai dari tahap fondasi hingga kemandirian dan daya saing global. Menutup materinya, Darliansjah berharap mahasiswa pascasarjana mampu menghasilkan riset yang solutif, membumi, dan menjadi mitra strategis pemerintah. (mmckalteng)

Baca Juga :  Perlu Kerja Sama yang Kuat Pencegahan Karhutla di Kalteng

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi hasil riset agar selaras dengan arah pembangunan daerah.

Penegasan ini disampaikan Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik, Darliansjah, saat menjadi narasumber Orientasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya Tahun Akademik 2025/2026 di Aula Rahan, Gedung Rektorat UPR, Jumat (15/8/2025).

Dalam paparannya, Darliansjah menekankan pentingnya riset terapan dan inovasi lokal yang dapat diimplementasikan langsung di masyarakat.

“Riset yang kita lakukan jangan hanya berhenti di meja laboratorium atau di rak perpustakaan. Hasilnya harus dihilirisasi menjadi teknologi dan model pemberdayaan yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  128 Unit PBS Sudah Melakukan Kewajiban Plasma

Selain riset, ia juga menyoroti tantangan lingkungan, khususnya ekosistem gambut. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Greenpeace, pada 2023 terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 1,1 juta hektare, dengan 599 ribu hektare di antaranya berada di kawasan hidrologis gambut.

“Keberlanjutan lingkungan adalah kunci kelangsungan hidup masyarakat. Kita tidak akan punya masa depan jika merusak ekosistem, termasuk gambut yang menjadi penyangga kehidupan di Kalimantan Tengah,” tegasnya.

Ia juga memaparkan empat fase pembangunan daerah dari 2025 hingga 2045, mulai dari tahap fondasi hingga kemandirian dan daya saing global. Menutup materinya, Darliansjah berharap mahasiswa pascasarjana mampu menghasilkan riset yang solutif, membumi, dan menjadi mitra strategis pemerintah. (mmckalteng)

Baca Juga :  Perlu Kerja Sama yang Kuat Pencegahan Karhutla di Kalteng

Terpopuler

Artikel Terbaru

/