PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Pada 17 Agutus mendatang, Indonesia tapat ke-75 tahun merdeka, tentu
saja dengan perjuangan para pendahulu yang luar biasa. Di tengah pandemi saat
ini, Indoensia harus tetap melaksanakan peringatan kemerdekaan, walau dengan
situasi yang berbeda dari biasanya.
Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri mengaku, dalam memaknai kemerdekaan ini yakni salah satu jerih
payah pejuang-pejuang bangsa untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah.
Dengan kemerdekaan ini Indonesia bisa mandiri, tentu saja sebagai penerus harus
meneruskan dengan terus melakukan pembangunan.
“Saya harap,
perjuangan para pendahulu yang membebaskan Indonesia dari penjajah dapat dijaga
dan disyukuri. Isi kemerdekaan dengan melakukan pembangunan, baik di Indonesia,
khususnya di Kalteng dan seluruh kabupaten/kota,†katanya saat diwawancarai di
Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (12/8).
Untuk itu,
sebagai rasa syukur, maka peringatan hari kemerdekaan tetap dilaksanakan dengan
beberapa perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kegiatan yang
dilaksanakan seperti biasa, yakni renuangan malam di taman makam pahlawan,
keesokan harinya pengibaran bendera merah putih pagi hari, siang melaksanakan
peringatan virtual bersama pemerintah pusat dan sore hari penurunan bendera.
“Peserta upacara
kami batasi, bahkan petugas paskibraka pun hanya pengibar bendera, tidak
diiringi oleh pasukan lainnya,†tegas dia.
Selain itu,
lanjut Fahrizal, selain pemerintahan, pihaknya juga mengimbau agar di lapisan
masyarakat tidak melakukan perayaan seperti mengadakan perlombaan. Lantaran,
hal ini untuk mengindari adanya kerumunan di tengah masyarakat agar tidak
terjadi penularan Covid-19.
“Saat hendak
melaksanakan lomba tentu harus mendapatkan izin dari aparat setempat, kami
minta aparat hingga tingkat bawah tidak memberikan izin karena kami tidak
merekomendasikan itu,†pungkasnya.