PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat sektor pendidikan melalui beragam inovasi kebijakan. Salah satu langkah strategis itu diwujudkan lewat 12 program unggulan pendidikan yang menjadi turunan langsung dari arahan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran.
Seluruh program tersebut dipaparkan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam sesi uji kelayakan Kenaikan Pangkat Prestasi Luar Biasa (KPLB) di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, 18 Maret 2025 lalu.
Reza menjelaskan, ke-12 program ini dirancang untuk mewujudkan visi Gubernur dalam membangun pendidikan yang inklusif, merata, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Program ini adalah wujud nyata pelaksanaan arahan Bapak Gubernur. Kami berupaya agar setiap anak di Kalimantan Tengah memiliki kesempatan belajar yang sama, di mana pun mereka berada,” ujar Reza.
Program unggulan tersebut meliputi PENA Kalteng, digitalisasi pembelajaran, asesmen minat bakat, Program Kompetensi Dasar (PKDS) Berkah, platform e-commerce BERSINERGI (Berkah Siswa untuk Negeri), Try Out UTBK Kalteng Berkah berbasis digital, program 5.000 Rumah Berkah, pelatihan guru berbasis LMS, program sekolah dan kuliah gratis, digitalisasi beasiswa TABE, serta Pengabdian Mahasiswa untuk Masyarakat Kalteng (PMMK) Berkah.
Menurut Reza, program tersebut tidak hanya menitikberatkan pada inovasi digital, tetapi juga pada pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan di seluruh wilayah, termasuk daerah pedalaman.
“Kebijakan ini diarahkan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia agar sejalan dengan visi Kalteng Maju, Sejahtera, dan Berkah,” tegasnya.
Berdasarkan data resmi BKN.go.id, sebanyak 14 PNS dari berbagai instansi mengikuti uji kelayakan KPLB periode 1 April 2025. Setiap peserta mempresentasikan karya dan program berdampak luas bagi masyarakat serta organisasi.
Kepala BKN Prof. Zudan Arif Fakrulloh menekankan pentingnya unsur kemanfaatan dan efektivitas dalam setiap karya. Dari hasil sidang tersebut, Reza Prabowo dinyatakan layak naik pangkat dengan pertimbangan teknis Nomor AI-26200000001, sebagai pengakuan atas dampak positif programnya di bidang pendidikan.
Salah satu program yang mendapat sorotan adalah Platform PENA Kalteng, yang memenuhi lima kriteria KPLB sesuai Surat Edaran Kepala BKN Nomor 3 Tahun 2023. Originalitas, kemanfaatan, efektivitas, pengakuan, dan dampak sistemik. Aplikasi ini telah mendukung pelaksanaan sekolah gratis, digitalisasi pembelajaran, serta pemantauan beasiswa hingga ke pelosok daerah.
Inovasi pendidikan Kalteng juga menarik perhatian pemerintah pusat. Dalam kegiatan Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) Kampus 3, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memberikan apresiasi atas langkah cepat Kalteng dalam mendorong transformasi pendidikan.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk Bapak Gubernur Kalimantan Tengah. Banyak hal yang beliau jalankan bahkan lebih dulu dari kebijakan nasional mulai dari digitalisasi pembelajaran, revitalisasi sekolah, bantuan pendidikan, hingga pembentukan karakter siswa,” ujar Abdul Mu’ti, Jumat (9/5/2025).
Ia menilai, Kalimantan Tengah layak menjadi contoh nasional karena berhasil membangun ekosistem pendidikan berbasis digital lebih cepat dari daerah lain.
“Kalau semua daerah seperti ini, tugas pusat akan jauh lebih ringan,” ujarnya berseloroh.
Platform PENA Kalteng kini menjadi sistem layanan pendidikan terpadu yang mampu mengintegrasikan data sekolah, kondisi sarana prasarana, sumber daya manusia, hingga menyediakan modul ajar dan kelas digital. Aplikasi tersebut juga digunakan untuk evaluasi serta monitoring kegiatan pembelajaran di seluruh daerah.
Menanggapi apresiasi tersebut, Reza Prabowo menegaskan bahwa seluruh program pendidikan yang dijalankan merupakan bagian dari komitmen besar untuk mendukung arahan Gubernur Agustiar Sabran.
“Bapak Gubernur selalu menekankan tiga hal utama: jangan sampai masyarakat tidak bisa sekolah, tidak bisa berobat, dan tidak bisa makan. Pendidikan menjadi fondasi utama dari misi itu,” ujar Reza, Selasa (13/5/2025).
Ia menambahkan, capaian tersebut bukan semata-mata keberhasilan pribadi.
“Kenaikan pangkat ini adalah amanah dan hasil kerja kolektif seluruh insan pendidikan di Kalimantan Tengah. Dinas Pendidikan hanya menjalankan arahan, sementara keberhasilan ini milik semua pihak yang mendukung kebijakan Gubernur untuk mewujudkan Kalteng Maju, Sejahtera, dan Berkah,” pungkasnya. (tim)