26.6 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Rakor Pengendalian Inflasi Secara Virtual, Kalteng Siap Kejar Target Cetak Lahan Sawah

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, hadir secara virtual dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir, Senin (13/01/2024). Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng ini membahas strategi pengendalian inflasi di seluruh Indonesia.

Tomsi Tohir dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Kementerian/Lembaga serta jajaran pemerintah daerah, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang telah berhasil menjaga stabilitas inflasi di tingkat nasional. Berdasarkan data per Desember 2024, inflasi Indonesia tercatat hanya 1,57% year on year (YoY), yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah Indonesia Merdeka.

“Hasil kerja keras kita sejak September 2022 membawa dampak signifikan. Angka inflasi ini adalah yang terbaik dalam 77 tahun,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia sepanjang tahun 2024 sebesar 1,57% YoY, yang berada di bawah target inflasi pemerintah yang ditetapkan antara 1,5% hingga 3,5%. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2023 yang tercatat 2,61% YoY.

Baca Juga :  Wujudkan ASN Berintegritas Melalui Sosialisasi UU 20 Tahun 2023

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, memaparkan bahwa meskipun inflasi mengalami sedikit kenaikan pada triwulan terakhir 2024, laju inflasi sepanjang tahun tetap terkendali.

Komponen inti memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi dengan andil sebesar 1,44%, diikuti oleh komponen harga yang diatur pemerintah (0,11%) dan komponen bergejolak (0,02%).

Selain itu, Pudji Ismartini juga menyebutkan bahwa pada Januari 2025, harga beberapa komoditas seperti cabai merah dan telur ayam ras mengalami kenaikan signifikan. Namun, sebagian besar provinsi di Indonesia masih mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yang dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa bahan pangan pokok.

Usai mengikuti rakor, Yuas Elko menyampaikan bahwa inflasi di Kalimantan Tengah saat ini berada di urutan keenam terendah secara nasional, dengan IPH sebesar 2,96%. Meski demikian, ia menekankan pentingnya percepatan program cetak sawah di 10 kabupaten/kota di Kalteng untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga :  Jangan Diributkan! Pj Itu Penugasan Bukan Pemilihan

“Kami terus mendorong percepatan lahan cetak sawah, dan saat ini progresnya sudah mencapai 97%,” ujarnya.

Selain itu, Yuas Elko juga mengingatkan agar dinas terkait dapat terus bekerja keras untuk mencapai target cetak sawah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Program ini diyakini dapat membantu memperkuat ketahanan pangan serta mendukung stabilitas harga pangan di Kalimantan Tengah.

Rakor ini juga diikuti oleh berbagai pejabat penting, termasuk Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono, Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI Andi Muhammad Idil Fitri, dan Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandari. Hadir pula Gubernur, Bupati/Wali Kota beserta Forkopimda se-Indonesia yang mengikuti acara ini dari lokasi masing-masing. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, hadir secara virtual dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir, Senin (13/01/2024). Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng ini membahas strategi pengendalian inflasi di seluruh Indonesia.

Tomsi Tohir dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Kementerian/Lembaga serta jajaran pemerintah daerah, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang telah berhasil menjaga stabilitas inflasi di tingkat nasional. Berdasarkan data per Desember 2024, inflasi Indonesia tercatat hanya 1,57% year on year (YoY), yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah Indonesia Merdeka.

“Hasil kerja keras kita sejak September 2022 membawa dampak signifikan. Angka inflasi ini adalah yang terbaik dalam 77 tahun,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia sepanjang tahun 2024 sebesar 1,57% YoY, yang berada di bawah target inflasi pemerintah yang ditetapkan antara 1,5% hingga 3,5%. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2023 yang tercatat 2,61% YoY.

Baca Juga :  Wujudkan ASN Berintegritas Melalui Sosialisasi UU 20 Tahun 2023

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, memaparkan bahwa meskipun inflasi mengalami sedikit kenaikan pada triwulan terakhir 2024, laju inflasi sepanjang tahun tetap terkendali.

Komponen inti memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi dengan andil sebesar 1,44%, diikuti oleh komponen harga yang diatur pemerintah (0,11%) dan komponen bergejolak (0,02%).

Selain itu, Pudji Ismartini juga menyebutkan bahwa pada Januari 2025, harga beberapa komoditas seperti cabai merah dan telur ayam ras mengalami kenaikan signifikan. Namun, sebagian besar provinsi di Indonesia masih mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yang dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa bahan pangan pokok.

Usai mengikuti rakor, Yuas Elko menyampaikan bahwa inflasi di Kalimantan Tengah saat ini berada di urutan keenam terendah secara nasional, dengan IPH sebesar 2,96%. Meski demikian, ia menekankan pentingnya percepatan program cetak sawah di 10 kabupaten/kota di Kalteng untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga :  Jangan Diributkan! Pj Itu Penugasan Bukan Pemilihan

“Kami terus mendorong percepatan lahan cetak sawah, dan saat ini progresnya sudah mencapai 97%,” ujarnya.

Selain itu, Yuas Elko juga mengingatkan agar dinas terkait dapat terus bekerja keras untuk mencapai target cetak sawah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Program ini diyakini dapat membantu memperkuat ketahanan pangan serta mendukung stabilitas harga pangan di Kalimantan Tengah.

Rakor ini juga diikuti oleh berbagai pejabat penting, termasuk Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono, Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI Andi Muhammad Idil Fitri, dan Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandari. Hadir pula Gubernur, Bupati/Wali Kota beserta Forkopimda se-Indonesia yang mengikuti acara ini dari lokasi masing-masing. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru