KATINGAN, PROKALTENG.CO – Duka mendalam menyelimuti warga Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, usai kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Tjilik Riwut Km 18, wilayah Kereng Pangi, Senin (9/6) pagi.
Seorang ibu dan bayi berusia 9 bulan meninggal dunia setelah motor yang mereka tumpangi ditabrak truk kontainer dari belakang.
Informasi dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, korban yang dibonceng suaminya tengah melambatkan laju sepeda motor karena jalan berlubang dan tergenang air.
Naas, dari belakang, sebuah truk kontainer melaju dan langsung menghantam motor mereka. Sang ibu dan buah hatinya meninggal di tempat, sementara sang suami mengalami luka-luka.
Mengetahui kejadian ini, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H.Agustiar Sabran langsung turun ke lokasi pada malam harinya, usai rangkaian kunjungan kerja di wilayah barat Kalteng.
Didampingi sejumlah Kepala OPD Pemprov Kalteng, Gubernur meninjau langsung kondisi jalan yang menjadi lokasi kejadian. Ia menginstruksikan kepada Balai Jalan Nasional di bawah Kementerian PUPR agar segera melakukan perbaikan.
“Jangan sampai ada lagi korban. Jalan nasional ini harus segera diperbaiki,” tegas Gubernur.
Tak hanya menyoroti kondisi infrastruktur, Gubernur juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pengemudi truk. Ia meminta pihak Kepolisian, khususnya Polres Katingan, untuk memproses kasus ini sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya lagi.
Usai dari lokasi kejadian, Gubernur menyempatkan diri mengunjungi rumah duka. Ia menyampaikan langsung belasungkawa kepada keluarga korban dan memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian Pemprov Kalteng.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah dan bayi tercinta husnul khatimah. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan,” ucap Gubernur penuh empati.
Kehadiran Gubernur disambut hangat dan penuh haru oleh keluarga korban serta warga sekitar. Suasana haru menyelimuti rumah duka di tengah kepedihan yang masih menyelimuti.(hfz)